![]() |
Pilot jet tempur KF-16 AU Korsel diduga salah memasukkan koordinat sasaran pengeboman |
Jakarta, Rakyatterkini.com – Militer Korea Selatan (Korsel) masih menyelidiki insiden jatuhnya bom MK-82 di kawasan permukiman saat latihan militer bersama Amerika Serikat (AS) pada Kamis (6/3/2025). Bom tersebut dijatuhkan oleh jet tempur KF-16 dan menyebabkan sedikitnya 15 orang terluka, beberapa di antaranya mengalami luka serius.
Sebagai dampak dari insiden ini, militer Korsel memutuskan untuk menunda latihan gabungan sementara proses investigasi berlangsung.
Dalam pembaruan pada Jumat (7/3/2025), pihak militer mengungkapkan bahwa dua pesawat KF-16 terlibat dalam kejadian tersebut. Secara total, delapan bom tak berpemandu MK-82 dilepaskan, dan salah satunya jatuh ke area pemukiman hingga menyebabkan kerusakan pada sekitar 10 bangunan.
Sejumlah pejabat militer mengungkapkan kepada Yonhap bahwa bom tersebut seharusnya dijatuhkan di lokasi latihan, namun pesawat melenceng sekitar 6 km dari target yang telah ditentukan.
Salah satu bom mendarat di sebuah desa di Kota Pocheon, sekitar 40 km dari Seoul, sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Dari 15 korban yang terluka, dua di antaranya adalah anggota militer dan dua lainnya merupakan warga asing. Mereka mengalami luka dengan tingkat keparahan bervariasi, dari ringan hingga serius.
Tim pemadam kebakaran Korsel menyatakan bahwa dua korban dengan luka serius telah dilarikan ke rumah sakit. Mereka mengalami cedera di bagian wajah dan bahu, namun luka tersebut tidak mengancam nyawa. Sementara itu, delapan korban lainnya hanya mengalami luka ringan.
Pihak berwenang memperkirakan jumlah korban masih bisa bertambah karena masih banyak warga yang mendatangi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan.
Sebagai langkah antisipasi, sekitar 40 kepala keluarga (KK) di wilayah terdampak telah dievakuasi ke balai kota setempat.
Penyelidikan awal mengindikasikan bahwa insiden ini kemungkinan besar disebabkan oleh kesalahan manusia. Diduga, salah satu pilot melakukan kesalahan dalam memasukkan koordinat target sebelum pesawat lepas landas, yang menyebabkan bom jatuh di lokasi yang salah.
Menanggapi kejadian ini, Kepala Staf Angkatan Udara Korsel, Lee Young Su, berjanji untuk memberikan kompensasi penuh atas kerugian yang dialami warga.
"Kami akan bertanggung jawab penuh dan mengganti semua kerugian, baik secara fisik, mental, maupun materi," ujar Lee.
Peristiwa ini menjadi insiden pertama kali dalam sejarah jet tempur Korea Selatan yang menyebabkan korban jiwa akibat kesalahan pengeboman. Sebelumnya, pada tahun 2004, jet tempur F-5B milik AU Korsel juga secara tidak sengaja menjatuhkan bom di Boryeong, selatan Seoul, namun beruntungnya tidak ada korban dalam insiden tersebut.(da*)