Notification

×

Iklan

Gorengan, Camilan Favorit yang Perlu Dikonsumsi Bijak

Senin, 10 Maret 2025 | 10:00 WIB Last Updated 2025-03-10T03:00:00Z

Gorengan

Jakarta, Rakyatterkini.com – Gorengan dikenal sebagai camilan favorit masyarakat Indonesia berkat teksturnya yang renyah, rasa gurih, serta harganya yang terjangkau. Dari Sabang hingga Merauke, makanan ini menjadi bagian dari keseharian, mulai dari tahu isi, bakwan, tempe mendoan, hingga pisang goreng.


Beragam jenis gorengan tersedia dengan cita rasa yang menggugah selera. Harganya yang ekonomis dan mudah ditemukan membuatnya menjadi pilihan utama banyak orang. Tak hanya sekadar camilan, gorengan juga memiliki peran dalam budaya kuliner Indonesia.


Di pagi hari, gorengan kerap dinikmati bersama teh atau kopi. Sementara di sore hari, makanan ini menjadi teman bersantai saat berkumpul dengan keluarga atau sahabat. Bahkan, di berbagai acara seperti hajatan atau rapat kantor, gorengan hampir selalu hadir sebagai hidangan pendamping.


Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Kabupaten Brebes tercatat sebagai daerah dengan konsumsi gorengan tertinggi, yakni mencapai 4.620 potong per kapita dalam seminggu. Di posisi berikutnya ada Kabupaten Muara Enim dengan konsumsi 3.880 gorengan per kapita, disusul oleh Kabupaten Serang yang mencapai 3.790 gorengan dalam periode yang sama.


Risiko Konsumsi Gorengan Berlebihan

Meski digemari banyak orang, konsumsi gorengan secara berlebihan perlu diwaspadai karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Minyak yang digunakan untuk menggoreng, terutama jika dipakai berulang kali, dapat menghasilkan lemak trans yang berbahaya. Lemak ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) sekaligus menurunkan kolesterol baik (HDL), sehingga berisiko memicu penyakit jantung dan stroke.


Selain itu, gorengan memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar tanpa kontrol, dapat menyebabkan obesitas. Kandungan minyak berlebih juga bisa mengganggu sistem pencernaan, memicu kenaikan asam lambung, serta menyebabkan perut terasa tidak nyaman.


Sebagai catatan, penyakit jantung pada 2024 diperkirakan menimbulkan beban ekonomi hingga Rp 67,34 triliun. Angka ini mencakup estimasi total klaim BPJS Kesehatan untuk perawatan jantung sebesar Rp 38,96 triliun serta produktivitas yang hilang akibat pasien harus menjalani perawatan senilai Rp 28,38 triliun.


Oleh karena itu, meskipun gorengan merupakan camilan yang lezat dan mudah ditemukan, konsumsinya tetap harus dikendalikan agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan.(da*)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update