Notification

×

Iklan

BPS, Produksi Beras April 2025 Diprediksi Tertinggi Sejak 2019

Selasa, 04 Maret 2025 | 19:15 WIB Last Updated 2025-03-04T12:15:00Z

ilustrasi


Jakarta, Rakyatterkini.com – Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi beras di Indonesia akan mencapai jumlah tertinggi pada April 2025. Bahkan, jumlah produksi ini diprediksi menjadi yang terbanyak sejak 2019.


Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa produksi beras pada Januari 2025 mencapai 1,24 juta ton, meningkat 42,21 persen dibandingkan Januari 2024. Sementara itu, sepanjang Januari hingga April 2025, produksi beras nasional diperkirakan mencapai 13,95 juta ton atau naik 25,99 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.


"Produksi beras pada periode Januari hingga April 2025 diprediksi menjadi yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir, sejak 2019," ujar Amalia dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (3/3).


Ia menambahkan bahwa jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kenaikan produksi beras yang terjadi di periode Januari-April 2025 merupakan yang terbesar sejak 2019.


Berdasarkan data BPS, produksi beras pada Januari-April 2019 tercatat sebanyak 13,63 juta ton. Kemudian, pada periode yang sama di 2020, jumlahnya menurun menjadi 11,52 juta ton sebelum kembali meningkat menjadi 13,58 juta ton di 2021 dan 13,71 juta ton pada 2022.


Sementara itu, produksi beras pada Januari-April 2023 mengalami penurunan menjadi 12,98 juta ton, bahkan merosot ke 11,07 juta ton pada periode yang sama di 2024, menjadikannya yang terendah sejak 2019.


Amalia, yang akrab disapa Winny, menjelaskan bahwa potensi peningkatan produksi beras ini sejalan dengan semakin luasnya area panen padi. BPS memperkirakan luas panen padi pada Januari-April 2025 mencapai 4,56 juta hektare, naik 27,69 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.


"Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, luas panen padi pada Januari-April 2025 diperkirakan menjadi yang terbesar dalam tujuh tahun terakhir sejak 2019," jelasnya.


Dengan bertambahnya luas panen, produksi gabah kering giling (GKG) diperkirakan mencapai 24,22 juta ton dalam empat bulan pertama tahun 2025. Jumlah ini meningkat 26,02 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.


Selain itu, BPS juga melaporkan perkembangan harga beras pada Februari 2025. Winny menyebutkan bahwa harga beras di tingkat penggilingan mengalami penurunan sebesar 0,09 persen secara bulanan dan lebih rendah 10,44 persen secara tahunan (year on year/yoy).


"Di tingkat grosir, harga beras mengalami inflasi sebesar 0,32 persen secara bulanan (month to month/mtm) dan deflasi 4,58 persen secara tahunan. Sementara di tingkat eceran, inflasi tercatat sebesar 0,26 persen mtm dan deflasi 2,63 persen yoy," tutupnya.(da*)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update