Notification

×

Iklan

Beragam Tradisi Nuzulul Quran di Indonesia

Minggu, 16 Maret 2025 | 13:30 WIB Last Updated 2025-03-16T06:30:00Z

Petugas memeriksa Al-Quran Mushaf dari Wonosobo berukuran 2x3 meter di Bayt Al-Quran dan Museum Istiqlal, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta


Jakarta, Rakyatterkini.com– Nuzulul Quran, momen bersejarah turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW, menjadi salah satu peristiwa penting dalam bulan Ramadan.

Masyarakat di berbagai daerah di Indonesia memiliki cara tersendiri untuk memperingatinya, dengan tradisi yang mencerminkan kearifan lokal serta semangat kebersamaan. Berikut beberapa tradisi perayaan Nuzulul Quran di berbagai wilayah Tanah Air.


Maleman di Jawa Timur dan Lombok

Di beberapa daerah di Jawa Timur dan Lombok, malam-malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadan diisi dengan tradisi "Maleman." Warga berbagi makanan dengan tetangga dan masyarakat sekitar sebagai simbol kepedulian sosial. Selain itu, pengajian dan doa bersama turut digelar untuk memperkuat nilai spiritual di bulan suci ini.


Iktikaf di Masjid

Tradisi iktikaf semakin banyak dilakukan di berbagai masjid, terutama masjid-masjid besar di seluruh Indonesia. Umat Islam menghabiskan waktu di masjid untuk beribadah, membaca Al-Qur’an, berzikir, serta berdoa sepanjang malam. Iktikaf diyakini sebagai salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kedekatan dengan Allah SWT selama Ramadan.


Seribu Tumpeng di Solo, Jawa Tengah

Kota Solo memiliki cara unik dalam memperingati Nuzulul Quran dengan tradisi "Seribu Tumpeng" atau dikenal sebagai "Maleman Sriwedari." Setiap tanggal 21 Ramadan, seribu nasi tumpeng diarak dari Keraton Kasunanan Surakarta menuju Joglo Sriwedari. Setelah prosesi arak-arakan, warga berkumpul untuk menikmati tumpeng bersama sebagai bentuk syukur dan kebersamaan.


Khataman Al-Qur'an dan Doa Bersama

Di berbagai daerah, peringatan Nuzulul Quran sering diisi dengan khataman Al-Qur'an, di mana juz terakhir dibaca secara berjamaah. Setelah itu, warga mengadakan doa bersama serta kenduri atau makan bersama sebagai wujud kebersamaan dan rasa syukur.


Kuwah Beulangong di Aceh

Di Aceh, peringatan Nuzulul Quran identik dengan memasak "Kuwah Beulangong," yakni kari daging sapi atau kambing yang dicampur dengan nangka muda serta rempah khas Aceh. Tradisi ini dilakukan secara gotong royong, dan hidangan yang telah dimasak kemudian disantap bersama sebagai simbol kebersamaan dan keberkahan Ramadan.


Beragam tradisi ini menunjukkan bahwa Nuzulul Quran bukan hanya menjadi refleksi spiritual, tetapi juga momentum untuk mempererat tali persaudaraan serta melestarikan budaya lokal yang kaya makna.(da*)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update