Notification

×

Iklan

Banjir 3 Meter Rendam Bukit Arthera 2, Tanggul Jebol

Jumat, 14 Maret 2025 | 02:30 WIB Last Updated 2025-03-13T19:30:00Z

Banjir setinggi 3 meter melanda Perumahan The Arthera Hill 2


Jakarta, Rakyatterkini.com – Banjir setinggi 3 meter melanda Perumahan The Arthera Hill 2 pada Selasa (4/3/2025). Banjir terjadi akibat jebolnya tanggul yang membatasi kolam retensi di perumahan dengan aliran Kali Cikarang yang berada di seberangnya.


Curah hujan yang tinggi menyebabkan debit air Kali Cikarang meningkat, hingga akhirnya meluap dan membuat tanggul tidak mampu menahan tekanan air. Akibatnya, air meluber ke kolam retensi dan menyebabkan banjir yang merendam area perumahan.


Tanggul Belum Permanen, Penyebab Utama Jebol

Salah satu warga terdampak, Adam, menyebutkan bahwa tanggul yang jebol belum memiliki struktur permanen. Tanah di sekitar tanggul juga masih lembek dan terdapat retakan pada dindingnya, sehingga tidak mampu menahan tingginya volume air dari kali.


Wakil Ketua Relawan KPBD Kabupaten Bekasi, Sandi, menegaskan bahwa banjir yang melanda kawasan perumahan memang disebabkan oleh jebolnya tanggul.


"Tanggulnya belum cukup kuat untuk menahan air dari kali. Mungkin sebelumnya tidak ada antisipasi terhadap kemungkinan limpahan air," jelas Sandi.


Warga Tidak Menyadari Ada Sungai Dekat Perumahan

Beberapa warga mengaku tidak mengetahui adanya kali di dekat perumahan saat mereka membeli rumah.


"Hampir 90 persen warga tidak tahu kalau di sini ada kali," ujar Gervi, salah satu warga terdampak.

Hadi, warga lainnya, menambahkan bahwa meskipun dirinya mengetahui keberadaan kali, ia tidak menyangka lokasinya begitu dekat karena tidak tercantum dalam denah perumahan.


Namun, pihak pengembang membantah bahwa warga tidak diberitahu soal keberadaan kali tersebut.


"Tidak semua penghuni tidak tahu. Sales atau agen pasti sudah menjelaskan baik secara langsung maupun melalui pesan," ujar Nur Cahyo, Humas dan Komunikasi PT Prisma Inti Propertindo.


Polemik Pembangunan Tanggul dan Kolam Retensi

Warga juga mengklaim bahwa tanggul dan kolam retensi baru dibangun setelah perumahan dihuni. Menurut Adam, rencana pembangunan tanggul dan kolam retensi baru muncul setelah banjir kedua pada 20 November 2024, dan mulai direalisasikan setelah banjir ketiga pada 27 November 2024.


Sebaliknya, pihak pengembang menegaskan bahwa tanggul dan kolam retensi telah ada sejak sebelum perumahan dihuni. Mereka menyebutkan bahwa kolam retensi seluas sekitar 2.257 meter persegi telah dibangun sesuai dengan rekomendasi pengendalian banjir, dengan kedalaman sekitar 2 meter.


Warga Desak Perbaikan Infrastruktur

Setelah mengalami lima kali banjir dalam satu tahun terakhir, warga berharap pihak pengembang segera melakukan perbaikan pada tanggul dan kolam retensi.


"Kami meminta agar tanggul diperkuat secara permanen dan kolam retensi diperlebar," ujar Adam.


Menanggapi hal ini, pihak pengembang menyatakan akan terus melakukan perbaikan infrastruktur, termasuk sistem drainase di kawasan perumahan. Mereka juga berjanji akan terus berkomunikasi dengan warga untuk mencari solusi yang efektif dalam mengatasi permasalahan banjir.(da*)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update