![]() |
Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristensen |
Helsinki, Rakyatterkini.com - Penembakan sekolah di Orebro, Swedia tengah, merupakan insiden penembakan massal terburuk dalam sejarah negara itu, kata Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson dalam konferensi pers pada Selasa (4/2) malam waktu setempat.
Seperti diberitakan ANTARA, Polisi Swedia pada Selasa malam mengonfirmasi bahwa sekitar 10 orang tewas dalam insiden penembakan yang terjadi pada siang hari di Risbergska Skolan, sebuah pusat pendidikan di Orebro. Tersangka penembakan menjadi salah satu korban tewas, menurut polisi.
Sementara penyelidikan dan pencarian lebih lanjut masih berlangsung, pihak yang berwenang mengatakan jumlah pasti korban masih belum diketahui. Namun temuan awal menunjukkan tersangka bertindak sendiri dan polisi menganggap terorisme sebagai motif penembakan.
"Masyarakat Swedia ingin mengetahui penjelasannya, tetapi harus menunggu penjelasannya. Seiring waktu, gambarannya akan jelas," kata Menteri Kehakiman Swedia Gunnar Strommer dalam konferensi per
Raja Carl XVI Gustaf menyampaikan belasungkawa dalam sebuah pernyataan dan menggambarkan hari itu sebagai "hari kelam" bagi Swedia.
Ia menyampaikan simpatinya kepada keluarga dan sahabat para korban tewas maupun korban luka serta menyampaikan penghargaan atas upaya polisi, petugas penyelamat, dan tenaga kesehatan.
Foto yang diambil pada 24 September 2023 menunjukkan patroli polisi di pusat Stockholm, Swedia. Seorang wanita yang tewas dalam ledakan di Uppsala, sebelah barat Stockholm, pada Kamis dini hari menjadi korban kematian akibat kekerasan geng ke-12 di Swedia sejak awal September, menjadikan bulan paling mematikan di negara itu dalam empat tahun.
Risbergska Skolan terutama melayani orang dewasa berusia di atas 20 tahun, selain itu juga menawarkan program pendidikan sekolah dasar dan menengah serta kelas bahasa Swedia bagi para imigran. Kota Orebro sendiri terletak sekitar 200 kilometer sebelah barat Stockholm, ibu kota Swedia.
Mats Knutson, analis politik SR, menyoroti penembakan itu terjadi di tengah meningkatnya kekerasan bersenjata selama bertahun-tahun di Swedia, dengan beberapa bulan terakhir mencatatkan rekor jumlah ledakan yang belum pernah terjadi sebelumnya
Berbicara kepada Sveriges Radio (SR), pakar keamanan sekolah setempat Lena Ljungdahl mengatakan meskipun kekerasan senjata di sekolah sangat jarang terjadi di Swedia, kekerasan telah meningkat di luar lembaga pendidikan, termasuk sejumlah insiden penembakan di dekat sekolah dalam beberapa tahun terakhir.
"Saya sudah memperkirakan hal ini. Sekolah bukan tempat yang dilindungi. Apa yang terjadi di luar sekolah cepat atau lambat akan terjadi di dalam sekolah," kata Ljungda
Mats Knutson, analis politik SR menyimpulkan bahwa penembakan itu terjadi di tengah meningkatnya kekerasan bersenjata selama bertahun-tahun di Swedia, dengan beberapa bulan terakhir mencatatkan rekor jumlah ledakan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Swedia kini berada dalam situasi krisis, dan tanggung jawab pemerintahlah untuk menyatukan bangsa ini, ujar Knutson . (*)