Notification

×

Iklan

Krisis Populasi, Puluhan Sekolah di Korea Selatan Terpaksa Ditutup

Selasa, 25 Februari 2025 | 14:30 WIB Last Updated 2025-02-25T08:14:22Z

ilustrasi

Jakarta, Rakyatterkini.com – Korea Selatan menghadapi krisis populasi yang semakin mengkhawatirkan. Semakin banyak anak muda yang memilih untuk tidak menikah dan memiliki anak, menyebabkan tingkat kelahiran turun drastis hingga mencapai rekor terendah. 


Dampak dari kondisi ini, sejumlah sekolah di berbagai wilayah Korea Selatan terpaksa ditutup akibat minimnya jumlah siswa yang mendaftar.


Dilansir dari Korea Times, mengacu pada data dari Kementerian Pendidikan Korea Selatan, sebanyak 49 sekolah akan ditutup tahun ini. Sekolah-sekolah tersebut mencakup tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas yang tersebar di 17 kota serta provinsi di negara tersebut.


Mayoritas Sekolah yang Ditutup Berada di Pedesaan

Sebagian besar sekolah yang akan ditutup, yakni sekitar 88 persen, berada di wilayah pedesaan. Fenomena ini terjadi akibat rendahnya angka kelahiran di Korea Selatan, yang membuat jumlah siswa semakin berkurang dari tahun ke tahun.


Jumlah sekolah yang ditutup pada tahun ini lebih tinggi dibandingkan tren penutupan sekolah dalam lima tahun terakhir. Pada 2020, tercatat 33 sekolah ditutup, kemudian turun menjadi 24 sekolah pada 2021, 25 sekolah pada 2022, dan 22 sekolah pada 2023. Sementara pada tahun lalu, angka tersebut kembali meningkat menjadi 33 sekolah.


Sebaran Sekolah yang Ditutup

Berdasarkan data per wilayah, tidak ada sekolah di Seoul yang mengalami penutupan. Namun, Provinsi Jeolla Selatan menjadi daerah dengan jumlah sekolah yang paling banyak ditutup, yaitu sebanyak 10 sekolah, disusul oleh Provinsi Chungcheong Selatan dengan 9 sekolah.


Berdasarkan jenjang pendidikan, mayoritas sekolah yang ditutup merupakan sekolah dasar, dengan jumlah mencapai 38 sekolah. Sementara itu, 8 sekolah menengah pertama dan 3 sekolah menengah atas juga akan ditutup.


Selain itu, sebanyak 112 sekolah dasar di seluruh Korea Selatan tidak menerima siswa baru pada tahun lalu. Hingga April lalu, Provinsi Jeolla Utara menjadi daerah dengan jumlah sekolah dasar terbanyak yang tidak menerima siswa baru, yaitu mencapai 34 sekolah.


Krisis populasi ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah Korea Selatan dalam menghadapi dampak jangka panjang, termasuk dalam sektor pendidikan dan ekonomi. (da*)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update