Notification

×

Iklan

Hamas Serahkan Empat Jenazah Sandera Israel dalam Pertukaran Tahanan

Kamis, 27 Februari 2025 | 14:00 WIB Last Updated 2025-02-27T07:00:00Z

ilustrasi


Jakarta, Rakyatterkini.com – Hamas akan mengembalikan empat jenazah warga Israel yang sebelumnya disandera dalam sebuah upacara tertutup pada Rabu (26/2) malam. Sebagai bagian dari kesepakatan, Israel harus membebaskan 600 warga Palestina yang mereka tahan.


Dilansir dari AFP, pertukaran ini menandai akhir dari tahap pertama gencatan senjata yang telah berlangsung sejak 19 Januari 2025. Sementara itu, pembicaraan mengenai tahap kedua gencatan senjata masih terus berlangsung.


Mediator dari Amerika Serikat (AS) menyebutkan bahwa negosiasi sedang dilakukan, tetapi prosesnya cukup kompleks dan memakan waktu.


Sayap militer Hamas, Brigade Ezzedine Al-Qassam, mengonfirmasi bahwa mereka akan menyerahkan empat jenazah sandera sebagai bagian dari kesepakatan.


Seorang pejabat Hamas mengatakan kepada AFP bahwa Israel akan membebaskan 625 tahanan Palestina sebagai imbalannya. Ia juga menegaskan bahwa serah terima jenazah akan dilakukan secara tertutup untuk menghindari potensi hambatan atau penundaan.


"Pengembalian empat jenazah akan dilakukan secara tertutup agar tidak ada alasan untuk menunda atau menghalangi proses ini," ujarnya.


Pemerintah Israel telah mengonfirmasi bahwa serah terima akan dilakukan pada Rabu malam.

"Sesuai dengan permintaan Israel, kesepakatan telah dicapai dengan para mediator. Empat sandera kami yang telah gugur akan dikembalikan malam ini tanpa adanya upacara oleh Hamas," demikian pernyataan dari kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.


Sebelumnya, proses penyerahan sandera kerap dilakukan secara terbuka, dengan para sandera diperlihatkan di atas panggung, diberikan sertifikat serta hadiah, dan diminta berbicara di depan umum.


Namun, praktik ini menimbulkan kecaman di Israel dan bahkan menyebabkan penghentian sementara pembebasan tahanan pada pekan lalu.


Komite Palang Merah Internasional, yang memfasilitasi pertukaran ini, telah menyerukan agar proses dilakukan dengan penuh penghormatan dan secara tertutup demi menjaga martabat semua pihak yang terlibat.(da*)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update