![]() |
Kantor Baznas Pesisir Selatan didemo mahasiswa. | Foto Antara |
Pesisir Selatan, Rakyatterkini.com - Tidak cairkan beasiswa mahasiswa, Baznas Pesisir Selatan, Sumatera Barat, didemo mahasiswa.
Mahasiswa menuntut pencairan beasiswa untuk mahasiswa S-1 yang kuliah di luar kabupaten itu.
Ketua Baznas Pessel, Yose Leonando, mengatakan pihaknya membayarkan beasiswa tahap I kepada 750 mahasiswa pada Kamis (23/1/2025) dengan dana 2024. Untuk 750 mahasiswa lagi, pihaknya akan membayarkan beasiswa tahap II tersebut pada Mei 2025.
"Beasiswa yang dibayarkan Mei nanti murni menggunakan anggaran 2025," kata Yose saat dihubungi melalui WhatsApp, Jumat (24/1/2025).
Dikutip dari Antara, Keputusan Baznas Pesisir Selatan Nomor 03 Tahun 2025 tentang Penerima Bantuan Beasiswa S-1, Diploma di Luar Pesisir Selatan Program Pesisir Selatan Cerdas 2025, pada bagian "Memutuskan" dituliskan bahwa 1.500 orang penerima beasiswa tersebut menerima Rp1,5 juta per orang.
Kemudian, pada bagian keempat "Memutuskan" tersebut dituliskan bahwa segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya keputusan itu dibebankan kepada dana zakat Program Pesisir Selatan Cerdas 2025.
Ketika ditanya apakah masih ada beasiswa Program Pessel Cerdas 2025 untuk mahasiswa S-1 yang kuliah di luar kabupaten pada tahun ini setelah dana tahap II pada Mei nanti dicairkan, Yose tidak menjawab pertanyaan tersebut.
Dikatakan, dana yang digunakan untuk membayar beasiswa pada tahap I dinilai oleh Ketua Gerakan Mahasiswa Pemuda Pesisir Selatan, Hidayatul Fikri, tidak sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Baznas Pesisir Selatan.
Karena dalam surat keputusan itu disebutkan bahwa dana beasiswa tersebut dibebankan kepada Program Pesisir Selatan Cerdas 2025, Fikri mempertanyakan ke mana dana beasiswa Program Pesisir Selatan Cerdas 2024.
Koordinator lapangan aksi mahasiswa yang mendemo Baznas Pesisir Selatan pada Selasa (21/2/2025), Muhammad Rifai, merasa ada yang aneh pada Surat Keputusan Ketua Baznas Pesisir Selatan tersebut.
Ia melihat kop surat pencairan beasiswa itu bertuliskan tahun 2025, sedangkan beasiswa itu untuk progam Pesisir Selatan Cerdas 2024. Menurutnya, hal itu pembodohan publik karena tidak mungkin anggaran 2024 dibuat pelaporannya untuk tahun 2025.
"Jadi, saya berasumsi dana beasiswa S-1 untuk mahasiswa yang kuliah di luar kabupaten tahun 2024 disalahgunakan," ujar Presiden Mahasiswa Politeknik Negeri Padang dan Pemimpin Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik Se-Indonesia itu. (*/ant)