![]() |
Wakil Bupati Padang Pariaman, Rahmang, bersama pejabat lainnya pada penanaman pohon di Pantai Penyu, Gasan Gadang, Padang Pariaman. |
Padang Pariaman, Rakyatterkini.com - Melindungi lingkungan dan ekosistem pantai, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Agam Kuantan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK) melakukan penanaman pohon serentak di seluruh Indonesia pada Selasa (14/1/2025) di Pantai Penyu, Nagari Gasan Gadang, Kecamatan Batang Gasan, Padang Pariaman.
Kegiatan ini diikuti lebih 200 peserta, dihadiri Wakil Bupati Padang Pariaman, Rahmang, Kepala Dimas Perikanan, Khairul Nizam, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup, dan pejabat lainnya.
Bibit yang ditanam meliputi 2.000 batang mangrove jenis bakau dan dirjipora SP di atas lahan seluas 1 hektare.
Selain itu, tanaman buah seperti mangga, petai, dan alpukat ditanam di area reforestasi seluas 1 hektare sebagai bagian dari program Folu Net Sink 2030.
Kepala BPDAS Agam Kuantan, Ima Saida Nengsih mengatakan, pentingnya kegiatan ini untuk mengurangi dampak abrasi dan mencegah bencana alam seperti tsunami.
Menurutnya, mangrove memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem pantai. Maka sudah jelas, penanaman pohon ini bertujuan untuk mencegah atau mengurangi bencana seperti abrasi dan tsunami.
Artinya, Mangrove dapat menjadi pelindung alami, sekaligus habitat bagi ikan, udang, kepiting, kerang, dan biota laut lainnya.
“Dengan pertumbuhan mangrove yang baik, manfaatnya akan dirasakan tidak hanya oleh masyarakat Gasan Gadang, tetapi juga Sumatera Barat secara umum,” ujar Ima.
Ia berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan melindungi keanekaragaman hayati.
“Ini adalah bagian dari komitmen mendukung target nasional dan global, termasuk Indonesia’s Folu Net Sink 2030, ketahanan pangan, dan pemulihan ekonomi nasional,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Padang Pariaman, Rahmang, mengapresiasi upaya BPDAS dan KemenLHK dalam melibatkan daerahnya sebagai lokasi strategis penanaman pohon.
Dirinya menilai, kegiatan ini tidak hanya simbolik, tetapi juga langkah nyata melestarikan lingkungan. Apalagi, Kabupaten Padang Pariaman memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan sumber daya alam.
Ditegaskan, untuk mencapai target net sink pada 2030, dibutuhkan kolaborasi lintas pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan dunia usaha.
“Saya berharap kegiatan ini tidak berhenti sebagai seremoni, tetapi menjadi momentum kebangkitan kesadaran lingkungan. Mari bersama menjaga pohon yang kita tanam agar tumbuh subur dan bermanfaat bagi generasi mendatang,” ujarnya.
Tak hanya itu, Rahmang juga mengajak semua pihak menjadikan penanaman pohon ini sebagai awal kolaborasi berkelanjutan. Yakni, pihaknya perlu memastikan kelestarian lingkungan hidup demi masa depan yang lebih baik.
“Terima kasih kepada media yang hadir, karena melalui mereka, informasi ini dapat tersebar luas,” pungkasnya.
Kegiatan ini menjadi langkah awal yang signifikan dalam upaya pelestarian lingkungan, pencegahan bencana, dan pemulihan ekosistem.
Dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak, diharapkan program ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi lingkungan dan ekonomi lokal. (suger)