Ambisi Sepakbola Malaysia |
RAKYATTERKINI.COM – Ambisi tetangga sepadan, Malaysia untuk lebih baik dari Indonesia dalam hal reputasi dan prestasi sepakbola terus bergelora.
Ketika tren
naturalisasi yang dilakukan Timnas Merah Putih, Tim Harimau Malaya juga
terpancing untuk melakukan hal yang sama. Sejumlah nama beken yang berkarir di
Eropa, dirilis bakal dinaturalisasi.
Namun proyek ini tak
begitu sukses dilakukan oleh Federasi Sepakbola Malaysia (FAM). Bahkan pada
akhirnya mereka diejek pendukungnya sendiri karena tak membuahkan hasil seperti
Indonesia.
Bahkan ada pemain
yang diklaim keturunan Malaysia, sebagai salah satu syarat pemutihan
kewarga-negaraan si pemain, tiba-tiba si pemain mengaku tak punya darah dari
semenanjung itu. Dan pada akhirnya mandek dan ambisi ini kurang pupuler di
Malaysia.
Cuma saja, terbius
ambisi untuk tak kalah dari Indonesia, cara lain pun dilakukan. Dengan target
Timnas Malaysia harus lebih baik dibanding Tim Merah-Putih. Apa itu?
Seperti dikutip dari
Bolasport.com, Timnas Malaysia baru saja memulai revolusi untuk bangkit
dari keterpurukannya. Asosiasi sepakbola negeri jiran itu telah
mengumumkan Robert Douglas Friend sebagai chief executive officer (CEO) Harimau
Malaya.
Sebuah strategi baru untuk memajukan sepakbola
mereka. Dan sesuatu hal yang baru juga bagi tradisi pembinaan sepakbola negeri
yang selalu menjadi musuh hangat bagi Timnas Indonesia di lapangan sepakbola.
Mantan pesepak bola Kanada yang lebih dikenal
dengan nama Rob Friend itu
menjadi pemimpin utama dalam struktur organisasi baru untuk revolusi
skuad Timnas Malaysia. Dia mulai resmi menjalankan tugas di Wisma
FAM, Kelana Jaya, pada 1 Januari 2025.
"Pengalaman beragamnya sebagai pemain
serta dalam dunia manajemen dan administrasi diharapkan mampu menyediakan
injeksi baru ketika menjalankan perencanaan dan program terkait timnas,
terutama skuad senior dan U-23 pada periode awalnya," sebut FAM dalam
pernyataannya yang disiarkan Kantor Berita Malaysia Bernama.
Friend akan menjadi bos bagi pelatih baru
timnas senior Malaysia Peter Cklamovski dari Australia Mohd Nafuzi Zain yang
menangani skuad U-23.
Kedua pelatih baru itu sudah diumumkan FAM
pada 16 Desember lalu dan efektif bekerja per 1 Januari 2025. Banyak pengamat Malaysia optimistis dengan
revolusi baru sepak bola negerinya yang lebih mandiri itu.
Melalui revolusi dan investasi besar ini,
prestasi Timnas Malaysia diharapkan
dapat melampaui pencapaian di bawah kepemimpinan Kim Pan-gon sebelumnya. (Rra/*)