![]() |
Pj Walikota Fauzan Hasan dan Kaids P3 bersama kepala desa dan petani |
Sawahlunto,Rakyatterkini.com – Pj Walikota Sawahlunto surplus beras 5.218,63 ton dari Januari hingga November 2024. Hal itu cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat hingga September 2025 serta mendukung ketahanan pangan regional.
Hal ini disampaikan Penjabat Wali Kota Sawahlunto Fauzan
Hasan, Selasa (24/12/24) saat meninjau
dan meresmikan penggunaan pompanisasi irigasi, di Desa Sijantang Kecamatan Talawi.
Fauzan Hasan meninjau lokasi lahan pertanian yang
menggunakan sistem irigasi perpipaan, di Desa Sijantang Koto Kecamatan Talawi,
pada Selasa 24 Desember 2024.
Sistem irigasi perpipaan itu telah mengoptimalkan berbagai
aspek produktivitas pertanian khususnya bagi lahan sawah yang selama ini
mengandalkan potensi tadah hujan.\
Ia menyampaikan surplus beras tersebut tidak hanya
memastikan ketersediaan pangan, tetapi juga mendorong Pemkot agar merancang
strategi untuk mempertahankan pencapaian itu di tahun-tahun mendatang.
Dari catatan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan
(DKP3) Kota Sawahlunto, produksi gabah kering giling (GKG) selama periode
sekarang mencapai 17.106,73 ton dengan rendemen 63 persen, setara dengan
10.777,24 ton beras, melebihi konsumsi warga yang tercatat sebesar 5.558,61
ton.
Keberhasilan ini didukung oleh empat kecamatan, dengan Talawi menyumbang
hampir 60 persen produksi gabah, yaitu 10.336,90 ton. Kecamatan
lainnya—Barangin, Lembah Segar, dan Silungkang—menopang sisanya, dengan
produktivitas rata-rata 5,50 hingga 5,95 ton per hektare.
Kepala DKP3 Heni Purwaningsih menyebut pengelolaan lahan
yang tepat, dukungan infrastruktur, dan kerjasama antara pemerintah dan petani
menjadi formula kuat yang mendorong pencapaian surplus.
"Surplus ini terpantau menjaga stabilitas harga pangan
di Sawahlunto. Contohnya dari pendapat salah seorang ibu rumah tangga di
Kecamatan Barangin yakni Herlina yang merasa lebih tenang dengan ketersediaan
beras." ungkapnya.
Sementara dari pihak petani berharap pemerintah menjaga
stabilitas harga gabah. Seperti yang disampaikan Yusran, petani dari Kecamatan
Talawi yang menilai harga yang stabil penting agar petani tetap bersemangat
menanam.
Dengan keberhasilan surplus ini, Pemkot Sawahlunto
berkomitmen untuk mempertahankan stabilitas pangan.
“Kami akan memperkuat infrastruktur pendukung, teknologi
pertanian, dan kerjasama dengan pemerintah provinsi dan pusat,” pungkas Fauzan
Hasan. (benny/ris1)