Muhammad Iqbal, Gelandang lincah Semen Padang. |
Semarang, Rakyatterkini.com—Berawal dari gol bunuh diri penjaga gawang sendiri, Diky Indrayana, menit ke-11, membuat upaya Semen Padang gagal untuk keluar dari zona merah, degradasi. Dijamu PSIS Semarang, Minggu sore (1/12), tim asuhan Eduard Almeida pulang dengan tangan kosong. Skor akhir 1-0.
PSIS yang sukses mangambil poin penuh, semakin aman di papan tengah klasemen
sementara Liga 1 2025/2025. Tambahan tiga poin, menjadikan pundi-pundi tim Mahesa Jenar mengkoleksi 13 poin, dan
tetap berada di peringkat 13.
Sementara Semen Padang tak beranjak dari dasar klasemen
dengan hanya 6 poin dari 12 pertandingan. Sama dengan Madura United, tetapi lebih baik dalam
selisih gol. Bersama Persis Solo, ketiga
tim ini masih dalam bayangan degradasi.
Eduardo, dalam starting 11 nya tak memasukan nama Kenneth
dan Muhammd Iqbal serta Carlos Stewart.
Ketiga bintang Semen Padang itu baru masuk di awal babak kedua. Namun upaya
pelatih untuk memperbaiki lini tengah dan depan tim, tak mampu menolong guna
mencari gol penyeimbang.
Membangku-cadangkan Kenneth dan Iqbal dinilai sebuah blunder
sang pelatih. Karena kedua pemain ini adalah nafas utama semen Padang di lini
tengah dan depan. Namun, apapun alasan pelatih tak memainkannya sejak menit
awal, adalah hak pelatih.
“Memamg pelatih punya hakl untuk menentukan siapa yang akan
menjadi “starting eleven”. Tetapi kami pendukung Kabvau Sirah juga tahu kinerja
kedua pemain ini,” sebut salah satu pentolan The Kmers, usai dikalahkan PSIS. (Rra)