Inspektorat Kota Solok Sosialisasi Anti Korupsi |
Solok, Rakyatterkini.com - Asisten I Sekretariat Daerah Kota Solok, Drs. Nova Elfino mewakili Walikota Solok menghadiri Sosialisasi Anti Korupsi di Aula dr. H. Umar Rivai Dinas Kesehatan Kota Solok, Rabu 11 Desember 2024.
Kegiatan ini digelar
oleh Inspektorat Daerah Kota Solok ini diikuti oleh Aparatur Kecamatan,
Kelurahan, Ketua RT dan RW se Kota Solok. Turut hadir, Inspektur Pembantu l
Inspektorat Daerah Kota Solok, Afrizon SE.M.Si, Kepala Seksi Perdata dan Tata
Usaha Negara Kejaksaan Negeri Solok, Yondra Permana, dan Kanit Satreskrim
Polres Solok Kota, Yoserizal, SH.
Sosialisasi dibuka langsung oleh Inspektur Pembantu I
Inspektorat Daerah Kota Solok, Afrizon, SH, M.Si, dalam sambutannya, Afrizon
mengucapkan terima kasih atas kehadiran peserta sosialisasi dan narasumber.
Dalam sambutannya Afrizon mengatakan bahwa, kegiatan ini
diadakan berdasarkan surat dari Inspektorat Nomor 700/1150//|NSP-2024 tentang
fasilitasi kegiatan Sosialisasi Anti Korupsi untuk Aparatur Camat, Lurah dan
RT/RW.
Sejalan dengan peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia
(Hakordia), yang jatuh pada Tanggal 9 Desember lalu, Pemerintah mengadakan
sosialisasi anti Korupsi dengan melibatkan Tim Saber Pungli Unit Pemberantasan
Pungutan (UPP) Kepolisian, Kejaksaan, Aparatur Pemerintah di Kecamatan dan
Kelurahan serta ketua RT dan RW se Kota Solok.
Sosialisasi ini bertemakan " Teguhkan Komitmen Berantas
Korupsi Untuk Indonesia" dan diadakan dengan tujuan meningkatkan pemahaman
dan kesadaran masyarakat tentang tindak pidana korupsi.
Walikota Solok yanv duwakili
oleh Asisten I Sekretariat Daerah Kota Solok, Drs. Nova Elfino
mengatakan, sebagaimana kita ketahui korupsi dalam berbagai bentuknya sudah
pasti membawa mudarat bagi siapapun termasuk bagi pemerintah masyarakat dan
lembaga-lembaga publik lainnya yang akan berakibat pada rusaknya kepercayaan
masyarakat serta menghambat pembangunan ekonomi dan sosial.
Korupsi menciptakan ketidak setaraan dalam distribusi sumber
daya dan menciptakan kesenjangan yang semakin melebar sehingga dapat merusak
stabilitas sosial dan memicu ketidakpuasan yang berujung pada konflik. Tidak
hanya itu korupsi juga berpengaruh pada pembangunan berkelanjutan hal itu dapat
kita lihat pada negara-negara yang terkena dampak korupsi, yang cenderung
memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi lebih rendah akses pendidikan yang
terbatas serta kualitas layanan publik yang buruk.
Korupsi menghalangi investasi dan pengembangan ekonomi yang
sehat sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi dan berdampak pada terhambatnya
pengentasan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya.
Nova menjelaskan pencegahan korupsi dalam hal
ini grati fikasi dan pungutan liar terus gencar dilakukan oleh pemerintah Kota
Solok bersama Tim Saber Pungli. Praktek pungli dinilai mengganggu meresahkan
dan memberatkan masyarakat yang akhirnya akan menghilangkan kepercayaan
masyarakat pada pemerintah sejalan dengan peringatan hari annti korupsi
sedunia, kita diajak untuk berkomitmen untuk memberantas korupsi.
"Pencegahan korupsi tidak hanya menjadi tanggung jawab
pemerintah atau Lembaga hukum saja namun seluruh elemen masyarakat juga
memiliki tanggung jawab hal yang sama Dalam hal ini,"jelas Nova.
Ia pun berharap kedepannya dengan adanya kegiatan
sosialisasi ini akan menambah wawasan dan pemahaman dari peserta terkait tindak
pidana korupsi sehingga nantinya diharapkan dapat mengambil peran dalam upaya
pemberantasan tindak korupsi di tengah- tengah masyarakat." Tutup Nova. (dd)