Guru dan anak-anak foto bersama. |
Padang Aro, Rakyatterkini.com – Guru dan murid dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Dasar Negeri (SDN) 10 Bulantiak, Kecamatan Pauh Duo, Solok Selatan, Sumatera Barat, mengikuti lokakarya Pendampingan Pemanfaatan Buku Bacaan Bermutu yang digelar di UPT SMP Negeri 3 Solok Selatan pada Senin dan Selasa, 23-24 Desember 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program peningkatan kompetensi literasi dan numerasi bagi guru, yang bertujuan untuk mendorong peningkatan nilai Asesmen Nasional (AN) serta Program for International Student Assessment (PISA) Indonesia.
Selain itu, lokakarya ini juga mendukung Program Merdeka Belajar 23 (MB-23), dengan fokus pada buku bacaan bermutu, yang dilaksanakan oleh Balai Guru Penggerak Provinsi Sumatera Barat.
Lesmarni, seorang guru model Siklus Inkuiri dari SDN 10 Bulantiak, menjelaskan bahwa ia didampingi oleh 20 siswa kelas 4 sebagai bagian dari pemodelan dalam lokakarya tersebut. “Kami sangat bersyukur mendapatkan kesempatan ini.
Semoga program ini dapat sukses dan sesuai dengan tujuan Pemerintah untuk membangun literasi dan numerasi guru serta peserta didik,” ungkap Lesmarni.
Lesmarni juga memberikan apresiasi kepada kepala sekolah, guru, dan murid SDN 10 Bulantiak atas dukungan mereka dalam melaksanakan program ini.
"Terima kasih kepada kepala sekolah, guru, dan murid yang telah membantu kami dalam menerapkan Pemanfaatan Buku Bacaan Bermutu di sekolah. Kami juga sangat mengapresiasi Dinas Pendidikan Kabupaten Solok Selatan, khususnya Kabid Pembinaan SD, Desmeri, yang telah memberikan dorongan dan bimbingan selama kegiatan ini berlangsung," tambahnya.
Lebih lanjut, Lesmarni berharap ke depannya akan terus mendapatkan dukungan untuk pembinaan, bimbingan, serta masukan yang konstruktif dalam rangka mewujudkan Komunitas Belajar (Kombel) di SDN 10 Bulantiak, dengan fokus pada pemanfaatan buku bacaan bermutu.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan lokakarya ini terdapat empat kompetensi utama yang perlu dikuasai oleh guru, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesionalisme.
“Lokakarya ini tidak hanya memperkaya pengetahuan guru dalam bidang literasi dan numerasi, tetapi juga membantu kami dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pemanfaatan buku bacaan yang bermutu. Semoga hasil dari kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah kami,” pungkas Lesmarni.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kompetensi pendidik dan peserta didik melalui berbagai program berbasis literasi dan numerasi yang mendukung program Merdeka Belajar. (alwis)