Notification

×

Iklan

Menembus Batas Pendidikan dan Budaya dengan Kecerdasan Buatan, Ini Peran Institut Teknologi Del

Jumat, 15 November 2024 | 15:32 WIB Last Updated 2024-11-15T08:39:19Z


RAKYATTERKINI.COM - Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam dunia pendidikan memicu berbagai pro dan kontra. Namun, bagi Institut Teknologi Del (IT Del), sebuah kampus teknologi terkemuka di tepi Danau Toba, Sumatera Utara.


AI menjadi peluang besar untuk meningkatkan penelitian, pengembangan pendidikan tinggi, serta kualitas hidup masyarakat dan hasil pertanian.


Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik IT Del, Dr. Johannes Harungguan Sianipar, M.T., dalam Webinar SEVIMA bertajuk "Strategi Memanfaatkan Artificial Intelligence untuk Penelitian dan Pengembangan Perguruan Tinggi," yang berlangsung pada Kamis (14/11/2024).


"AI dapat berfungsi sebagai alat dan media yang efektif untuk mendukung interaksi antara dosen dan mahasiswa. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan mutu pendidikan secara keseluruhan," ujar Dr. Johannes dalam webinar tersebut.


Pada acara yang juga dihadiri oleh Kepala Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah Sumatera Utara, Prof. Saiful Anwar Matondang, serta ribuan dosen dan mahasiswa, IT Del berbagi pengalaman tentang bagaimana mereka mengintegrasikan teknologi canggih seperti AI ke dalam kurikulum dan operasi kampus.


Berikut adalah beberapa cara IT Del memanfaatkan AI yang dapat menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lainnya di Indonesia:


1. Menggunakan AI untuk Prediksi Prestasi dan Cara Belajar Mahasiswa


IT Del telah mengimplementasikan AI dalam sistem early warning untuk memantau prestasi akademik mahasiswa. Sistem ini memberikan peringatan dini apabila terjadi penurunan prestasi, dengan menganalisis data seperti asal sekolah, nilai rapor, nilai akademik, dan hasil psikotes.


AI juga memberikan rekomendasi mengenai teknik pembelajaran yang sesuai untuk mahasiswa, berdasarkan prediksi cara belajar yang efektif. Dengan pendekatan ini, diharapkan mahasiswa dapat menerima pelayanan akademik yang lebih personal dan sesuai dengan kebutuhannya.


"Meskipun sistem ini masih dalam tahap pengembangan, AI sudah dapat membantu memprediksi prestasi mahasiswa dan meningkatkan kualitas pembelajaran mereka. Kami juga sedang mengembangkan model untuk memprediksi IPK mahasiswa berdasarkan hasil semester sebelumnya," jelas Dr. Johannes.


2. Pengawasan Ujian Secara Otomatis dengan Proctoring AI


Salah satu tantangan besar dalam pendidikan adalah pengawasan ujian. Dengan adanya teknologi Proctoring AI, mahasiswa dapat mengikuti ujian dari mana saja, asalkan menggunakan laptop atau komputer dengan kamera. Teknologi AI akan mengawasi ujian secara otomatis dan mendeteksi kecurangan.


"AI akan mempelajari perilaku peserta ujian melalui kamera dan mendeteksi pola yang mencurigakan, seperti mata yang melirik. Sistem ini bahkan dapat menyertakan bukti dalam bentuk tangkapan layar jika terjadi kecurangan," ujar Dr. Johannes.


Keuntungan dari sistem ini adalah mengurangi beban administratif bagi dosen dan memastikan ujian dilakukan dengan adil dan aman.


3. Melestarikan Budaya Lokal dengan Teknologi AI


Selain dalam bidang akademik, IT Del juga memanfaatkan AI untuk melestarikan budaya lokal. Salah satu inisiatifnya adalah melalui proyek startup DiTenun, yang dikembangkan oleh para dosen IT Del. Aplikasi ini menggunakan AI untuk menciptakan motif ulos baru berdasarkan pola tenun tradisional Batak.


"AI membantu kami dalam menciptakan desain tenun yang memudahkan para pengrajin. Dengan cara ini, kami tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga mendorong inovasi dalam industri tenun lokal," ungkap Dr. Johannes.


4. Optimalisasi Pertanian dengan AI


Sektor pertanian juga mendapat perhatian khusus di IT Del. Kampus ini memanfaatkan AI untuk memantau pertumbuhan tanaman dan menghitung hasil panen di area Taman Sains, Taman Herbal, dan Hortikultura (TSTH2) yang mereka kelola. 


Dengan menggunakan drone, gambar kebun dapat dianalisis oleh AI untuk mengetahui kondisi tanaman, termasuk deteksi penyakit, kekurangan air, dan kematangan tanaman.


"Kami menggunakan drone untuk menangkap gambar tanaman, dan AI menganalisis data tersebut untuk mengetahui hasil panen serta mengidentifikasi area yang membutuhkan perhatian. Pendekatan ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan efisiensi manajemen lahan," tambah Dr. Johannes.


5. Pentingnya Adopsi AI oleh Perguruan Tinggi


Prof. Saiful Anwar Matondang, Kepala LLDIKTI Wilayah I Kemdikbudristek, menegaskan pentingnya adopsi AI oleh perguruan tinggi untuk meningkatkan layanan dan efisiensi operasional.


Menurutnya, AI dapat membantu mengatasi keterbatasan sumber daya manusia dan mempercepat digitalisasi di sektor pendidikan.


Pimpinan perguruan tinggi harus mengadopsi AI untuk memberikan layanan yang lebih baik dan optimal, mengingat sektor pendidikan adalah industri jasa yang sangat bergantung pada kepuasan pelanggan, ujar Prof. Saiful.


Dengan demikian, penerapan AI di IT Del tidak hanya terbatas pada pengajaran, tetapi juga merambah berbagai bidang lain, dari pelestarian budaya hingga pertanian, yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan masa depan pendidikan tinggi di Indonesia. (rel)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update