Notification

×

Iklan

Duel Semen Padang vs PSM Makasar, Adu Taktik Duo Pelatih Asal Portugal

Kamis, 21 November 2024 | 09:04 WIB Last Updated 2024-11-21T03:30:19Z

Bernardo Tavarez, Pelatih PSM Makasar asal Portugal.

Padang, Rakyatterkini.com
—Kompetisi Liga 1 Indonesia memasuki pekan ke-11. Persaingan  klub-klub peserta musim kompetisi 2024-2025, mulai menunjukan arah yang mesti dicapai. Tim papan atas, masih konsisten dengan target juara kompetisi. Sementara tim papan tengah dan bawah mulai berfikir realistis, meski pertarungan masih panjang.

Putaran pertama masih menyisakan  tujuh pertandingan. Artinya segala kemungkinan masih akan berobah. Saling sikut dan saling geser di papan klasemen akan terus berlangsung. Beberapa klub yang berjalan konstan, mrnguasai papan atas klasemen. Sedang klub-klub yang sepertinya masih mencari jati diri, terus berfluktuasi.

Dari 18 kontestan, satu-satunya klub yang belum terkalahkan adalah Persib Bandung. Tim Maung yang ber-home base di stadion Si Jalak Harupat itu, membagi angka lima kemenangan dan lima seri dari 10 pertandingan. Cuma saja juara bertahan ini belum ke puncak klasemen. Borneo FC dan Persebaya kokoh di urutan puncak dan kedua  dengan 21 poin. Beda satu poin dari tim Kota Kembang tersebut.

Tiga kontentan baru musim ini, PSBS Biak, Malut United dan Semen Padang bernasib beda. Biak yang kini ditukangi pelatih Emral Abus berada di peringkat ke-7. Malut United tertahan di rangking 12. Sedang Tim Kabau Sirah harus pasrah sebagai penghuni dasar klasemen.

Semen Padang yang di awal musim mematok target papan atas klasemen akhir, agaknya perlu mengubah target yang lebih realistis. Paling tidak jangan samapi terdegradasi. Baru musim berikutnya tampil dengan gagah berani lewat materi pemain yang berkualitas.  Jangan lagi seperti musim ini, terutama putaran pertama, “minyak habih samba tak lamak”.

Malam ini, Semen Padang akan menjamu PSM Makasar di Stadion Agus Salim Padang. Laga melawan peringkat enam klasemen sementara ini tentu bukan pertandingan yang mudah bagi Muhammad Iqbal dan kawan-kawan. Tim Juku Eja dari Selatan Pulau Selebes itu adalah tim yang terkenal punya pertahanan tangguh.

Paling tidak, sampai pekan ke-10, PSM baru menderita sekali kekalahan dan kemasukan enam gol, lebih satu gol dibanding Persita yang baru kebobolan lima gol. Itu menunjukan tim asuhan Bernardo Tavarez ini sangat kuat dan solid di lini pertahanan.

Sementara Semen Padang dari 10 pertandingan, telah kebobolan 22 gol dan hanya bisa mencetak delapan gol. Artinya dalam banyak hal, tim yang dilatih Eduardo Almeida, kalah jauh bila dibandingkan dengan PSM Makasar.

Tetapi lumarh, sepakbola bukan hitung-hitungan di atas kertas. Segala kemungkinan bisa terjadi di lapangan. Hal itu juga dibuktikan tim dari Bukit Indarung itu. Setelah dibantai Dewa United dengan delapan gol, mereka justru mampu menahan Persib Bandung di kandangnya sendiri dengan skor 1-1. Padahal banyak pengamat memprediksi kalau Kabau Sirah kembali pasrah dan terjadi pembantaian kedua di Si Jalak Harupat.

Yang pasti, duel Semen Padang melawan PSM Makasar menarik untuk disimak. Ada hal menarik yang bakal tersaji dari pertemuan kedua tim. Terakhir  pertemuan kedua tim berkesudahan 2-1 untuk Semen Padang. Satu hal lagi, Stadion Agus Salim belum menjadi stadion menguntungkan bagi PSM. Mereka selalu kalah bila main di Padang.

Kondisi hari ini tentu akan berbeda. Dan pasti akan lebih menarik. Karena duel malam ini adalah adu strategi dua pelatih dari negara yang sama, Portugal

Eduardo Fulipe Arroja Almeida,  adalah pelatih Semen Padang kelahiran Lisbon,22 Maret 1978. Karir kepelatihannya terbilang mumpuni. Ia telah menuknagi berbagai klub di beberapa negara sebelum ke Indonesia bersama Semen Padang, Rans United dan Arema dan kembali ke Semen Padang (2024).

Pelatih PSM, Fernando Jose Berrnardo Tavarez, kelahiran Proenca-a-Nova, Portugal, 2 Mei 1980. Ia lebih banyak berkarir sebagai pelatih di negera asalnya. PSM adalah klub pertamanya di Indonesia. Artinya ia kalah pengalaman dalam memahami atmosfer sepakbola Indonesia di banding Eduardo.

Tetapi, sekali lagi, ukuran tertulis, tak berbanding lurus dengan di lapangan. Terbukti., Tavarez bisa membawa tim Makasar itu lebih baik dari Semen Padang. Karena sepakbola tak murini ditentukan oleh kualitas pelatih, tetapi juga soal ketersediaan materi pemain yang berkualitas memadai.

Kita tunggu saja, hebat mana di antara Duo Portugal ini dalam meracik strayegi dan bisa keluar sebagai pemenang. Yang pasti, yang menang dan yang kalah adalah pelatih Portugal. (Rra)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update