Aktivitas di Bandara Lombok, Nusa Tenggara Timur. | Foto Antara |
Lombok, Rakyatterkini.com - Semua rute penerbangan domestik maupun internasional, baik keberangkatan maupun kedatangan di Bandara Lombok terdampak letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki Kabupaten Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Semua rute penerbangan dari dan menuju Bandara Lombok terdampak letusan gunung Lewotobi atau tidak ada aktivitas penerbangan hari ini," kata Humas Bandara Lombok Arif Haryanto di Lombok Tengah, Rabu (13/12/2024)
Rute penerbangan yang dibatalkan maupun delay di
antaranya rute penerbangan internasional tujuan Kuala Lumpur, Singapura baik
yang datang maupun berangkat.
Kemudian rute penerbangan domestik yang dibatalkan
dan delay di antaranya tujuan Jakarta, Denpasar Bali, Surabaya, Yogyakarta,
Sumbawa dan Bima.
"Dua rute penerbangan internasional dan enam
rute penerbangan domestik," katanya, seperti dikutip dari Antara.
Berdasarkan data sementara hingga siang ini jumlah
penerbangan yang dibatalkan mencapai 30 penerbangan dari semua maskapai
penerbangan. Sedangkan beberapa rute penerbangan lain masih ada yang delay dan
kemungkinan dibatalkan, karena arah semburan abu vulkanik gunung Lewotobi masih
ke arah barat.
"Artinya yang masih delay ini kemungkinan
bisa batal, tergantung kondisi letusan gunung Lewotobi," katanya.
Ia mengatakan bagi penerbangan yang dibatalkan,
para penumpang menerima informasi dan broadcast melalui WhatsApp dan SMS dari
pihak maskapai yang menginformasikan terkait perubahan jadwal penerbangan
(reschedule) ke penerbangan esok dan terkait mekanisme refund.
Penumpang yang memutuskan untuk refund, oleh pihak
maskapai diberikan pengembalian 100 persen dari harga tiket.
"Staf maskapai standby di kantor customer
service maskapai untuk penanganan penumpang," katanya.
Untuk penerbangan yang ditunda (delayed), para
penumpang ditempatkan di ruang tunggu dan diberikan penjelasan oleh pihak
maskapai. Situasi penumpang di ruang tunggu kondusif dan personel bandara stand
by.
"Jumlah penumpang yang terdampak itu sekitar
6.000 penumpang berdasarkan jumlah penumpang per hari sebelumnya di Bandara
Lombok baik yang datang maupun yang berangkat," katanya.
Merujuk hasil analisa dari Badan Geologi
keberadaan desa yang terpaut sekitar tujuh kilometer (zona bahaya) dari bukaan
kawah gunung api tidak hanya berpotensi terkena lontaran material vulkanik,
tapi juga banjir lahar dingin gunung Lewotobi Laki-Laki di masa mendatang.
(*)