Notification

×

Iklan

Objek Diduga Cagar Budaya di Korong Surantih Harus Dilindungi

Rabu, 30 Oktober 2024 | 13:38 WIB Last Updated 2024-10-30T06:57:32Z

Sosialisasi hasil penelitian ODCB di kantor Dikbud  Padang Pariaman.

Padang Pariaman, Rakyatterkini.com
- Hasil penelitian Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB di lokasi tambang IU OP Azman Korong Surantiah, Nagari Lubuk Alung, disosialisasikan, dan dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padang Pariaman, Anwar, Selasa (29/10/2024).

Sosialisasi dihadiri oleh Kodim 0308 Agus Lesmono, Ketua Tim Peneliti Struktur Batuan ODCB di IUP OP Azman Korong Surantiah Nagari Lubuk Alung dengan peserta dari unsur OPD Provinsi Sumatera Barat, usur OPD Kabupaten Padang Pariaman, Kecamatan dan perangkat Nagari Lubuk Alung.

Anwar mengatakan awal  Oktober 2023 lalu, ditemukan Batu Objek Diduga Cagar Budaya di Nagari Lubuk Alung Korong Surantiah Kecamatan Lubuk Alung dengan harapan agar tempat tersebut dilindungi dan segera dihentikan kegiatan penambangan. 

Dalam waktu dekat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berencana akan melaksanakan sidang penetapan Cagar Budaya oleh TIM TACB Padang Pariaman. 

"Berdasarkan informasi dari masyarakat dan hasil survei di lapangan, kami menduga hal ini merupakan sebuah cagar budaya.  Jadi kami meminta kepada masyarakat untuk menghentikan aktivitas penambangan dan kami atas nama Pemerintah Daerah segera menghubungi pihak terkait agar secepatnya diteliti", katanya.

Anwar juga mengatakan bahwa  Objek Diduga Cagar Budaya tersebut akan ditetapkan melalui  SK Bupati Padang Pariaman nantinya sehingga wilayah tersebut menjadi daerah yang dilindungi oleh pemerintah daerah dan akan diusulkan menjadi "Geo Cultural Heritage Park".

Prof. Herwandi yang merupakan ketua tim peneliti dari LPPM Unand mengatakan bahwa daerah yang berada di Korong Surantiah Lubuk Alung yang sebelumnya Objek Diduga Cagar Budaya tersebut adalah produk alam bukan dari tangan manusia.

"Kami bersama tim peneliti, telah melakukan penelitian tahap pertahap dengan TIM, dari berbagai Falkutas  sebanyak 9 orang ( Unand, UI, dan UGM) pada tan lalu,  8-9 Oktober 2024, menyimpulkam,  batu ini merupakan hasil pendinginan alam, sama halnya seperti yang ada di Taiwan, Hongkong dan skotalandia", terangnya.

Profesor itu juga menambahkan bahwa dari anggota tim peneliti juga menemukan  beberapa artefak dan berkemungkinan sudah ada pemukiman purba sebelumny. Tapi hal ini perlu dilakukan penelitian lebih jauh lagi.

Kesimpulan dari hasil penelitian : Bukit Surantih diduga kubah lava dari Gunung Api Bukit Padang Bungo yang berumur Pleistosen, skitar 60 Jt – 70 jt tahun  lalu.

Kawasan Surantiah dan sekitar diperkirakan sudah ada peradaban masa pra-sejarah, neolitik. Budaya Peladangan, 3.500 tahun yang lalu – pertengahan Holosen untuk budidaya umbi-umbian.

Berdasarkan analisis fisik secara makroskopis, bentukan alam berupa columnar joint berbahan andesit-basaltik yang terdapat di Bukit Surantih sejak dahulu sudah digunakan sebagai batu nisan di makam para syekh dan pengikutnya serta dimanfaatkan oleh masyarakat sejak abad ke-17 M di sekitar Padang Pariaman sebagai nisan.

Tradisi “Batagak Batu Nisan” memanfaatkan batu mejan dari Bukit Batu Mejan di Padang Pariaman merupakan cerminan dari kekayaan budaya dan spiritual masyarakat Minangkabau.

Sampai saat ini didapat hipotesis bahwa kawasan geologi columnar joint Surantih memiliki keterkaitan budaya dengan area pemukiman di sekitarnya sejak berabad-abad yang lalu dan kemungkinan sejak masa prasejarah. Karena ditemukan pula alat-alat batu dan  artefak berupa nrupa serut  di alrian sungai. Merupakan  produk budaya yang sudah muncul semenjak prasejarah atau masa neolitik.

Daerah Bukik Paladangan Korong Surantiah Nagari Lubuk Alung mempunyai beberapa potensi Biodiversitas yang penting dari sisi pelestarian keanekaragaman hayati. Sehingga perlu dilakukan upaya kajian lebih jauh untuk mendapatkan data yang lebih langka sehingga bisa disusun suatu rencana pengelolaan yang baik. 

Keterhubungan daerah ini dengan hutan lindung dan kawasan konservasi SM Barisan, memungkinkan daerah ini juga menjadi perlintasan satwa liar penting lainnya.

Temuan batuan Columnar Joint pada penambangan di Korong Surantih Nagari Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman sangat penting bagi studi geologi, arkeologi, biodiversity, budaya dan tradisi dan merupakan bagian lanskap budaya. (suger)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update