Notification

×

Iklan

Kontroversi Menteri Prabowo, Mulai Pelanggaran HAM Berat, Kop Surat hingga Minta Anggaran Rp20 Triliun

Jumat, 25 Oktober 2024 | 21:44 WIB Last Updated 2024-10-25T14:44:27Z

Natalius Pigai, Yusril Ihza Mahendra, Yandri Susanto. | Foto BBC

RAKYATTERKINI.COM - Belum genap sepekan dilantik, sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, telah mengeluarkan pernyataan dan sikap yang mendapat sorotan publik. 

Pengamat menilai rangkaian kontroversi itu menunjukkan para menteri terkesan 'ingin tampil' dan ada ketimpangan kompetensi di kabinet gemuk Prabowo.

Sejumlah pernyataan menteri-menteri Prabowo, mulai dari soal Peristiwa 1998 bukan pelanggaran HAM berat, penggunaan kop kementerian untuk acara keluarga, hingga permintaan anggaran kementerian yang disebut tidak masuk akal, menuai polemik dan dikritik sejumlah pihak.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Airlangga, Suko Widodo, melihat belum adanya arahan kepada para menteri dalam bersikap dan berucap, sehingga mereka terkesan ingin tampil, menonjol, dilihat, dan dianggap hebat sendiri-sendiri.

"Kabinet ini lahir dari agak ketergesaan di dalam menentukan orang,“ kata Suko seperti dikutip dari BBC News Indonesia, Jumat (25/10/2024).

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Indonesia, Cecep Hidayat, melihat rangkaian pernyataan dan sikap kontroversial itu menunjukkan adanya ketimpangan kompetensi di antara para pembantu Prabowo, yang muncul akibat kabinet gemuk.

Presiden Prabowo telah melantik 48 menteri dan 56 wakil menteri dalam Kabinet Merah Putih. Jumlah itu diklaim sebagai kabinet paling gemuk sejak Orde Baru hingga Reformasi.

Prabowo juga melantik lima kepala badan khusus dan enam wakilnya, serta tujuh Penasihat Khusus Presiden dan tujuh Utusan Khusus Presiden. (*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update