![]() |
Tanam padi dengan mengunakan mesin. |
Padang Pariaman, Rakyatterkini.com - Irigsai merupakan sarana yang sangat penting untuk keberlangsungan para petani. Jaringan yang memadai menjadi harapan bagi petani, agar tanaman yang ada bisa mendapatkan cukup air.
Dalam rangka mendukung pertanian dan pemenuhan kebutuhan air bagi petani, Pemkab Padang Pariaman melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan telah menghadirkan jaringan irigasi tersier, guna memberdayakan masyarakat terutama para petani di darah itu.
Tercatat dalam rentang waktu 2021 sampai 2023, pemerintah daerah telah membangun dan merehabilitasi sebanyak 79 unit Jaringan Irigasi Tersier.
Begitu pula bangunan pelengkap irigasi sebanyak 13 Unit, 11 unit jaringan irigasi tanah dalam dan dam parit sebanyak satu unit, hingga jumlah totalnya berjumlah 104 unit.
Plt Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Padang Pariaman, Yurisman Yakoeb menyebutkan, pembangunan jaringan irigasi tersier yang telah dilakukan pemerintah, dalam kurun waktu dari tahun 2021 sampai 2024 bahkan telah mencapai 16, 247 Km.
Begitu pula halnya pembangunan jaringan irigasi, dimana panjang jaringan irigasi tersier yang telah dibangun dalam kurun waktu dari tahun 2021 sampai 2024 bahkan telah mencapai 16,247 km, sebut Yurisman, Kamis (3/10/2024).
Demikian pula dengan peningkatan produksi dan produktifitas juga dapat dipandang sebagai Peningkatan Ekonomi Regional Secara Makro Ekonomi yang secara lazim diukur dengan seberapa besar PDRB sektor pertanian.
Begitu pula dalam hal peningkatan kesejahteraan masyarakat petani, terutama akibat adanya monetisasi produk pertanian yang dihasilkan para petani sebagai bentuk dari kegiatan micro ekonomi yang digerakkan para petani.
Pada 2024, melalui dana DAK Fisik Pertanian telah dimulai pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan air.
Bentuk kegatan ini diantaranya Pembanguan Jaringan Irigasi Tanah Dalam (JIAT) 10 unit, Bangunan Pelengkap Irigasi (BPI) 13 unit dan Pembangunan Dam Parit 1 Unit.
Yurisman juga menegaskan kegiatan ini merupakan kerangka konservasi air dan antisipasi perubahan iklim untuk dimanfaatkan sebagai suplesi air irigasi.
Pembangunan fasilitas sumber air secara umum dimaksudkan untuk mendukung pengembangan usaha tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan sesuai dengan spesifikasi peruntukan per kegiatan.
"Sasarannya adalah Kelompok Tani (Poktan), Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dan/atau Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A," sebut Yurisman.
Di samping itu, tahun 2024 juga dilaksanakan kegiatan pembangunan jalan pertanian dalam upaya pembangunan jalan baru, peningkatan kapasitas atau rehabilitasi jalan di kawasan lahan pertanian sebagai akses pengangkutan sarana produksi, alat dan mesin serta hasil produksi pertanian, maka jalan produksi pertanian tahun 2024 ini sudah dibangun sebanyak 8 unit. (suger)