Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, serahkan bantuan itik pada peternak. |
Padang, Rakyatterkini.com - Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat secara konsisten menyalurkan bantuan ternak sejak tahun 2022.
Hingga kini, hampir satu juta ekor unggas telah disalurkan sebagai bagian dari upaya pengembangan sektor peternakan di daerah tersebut.
Selain unggas, Pemprov Sumbar juga menyediakan bantuan dalam bentuk sapi dan kambing, serta peralatan pendukung seperti mesin pengolah kompos, penetas telur, dan mesin pemotong rumput (chopper).
Gubernur Mahyeldi Ansharullah menjelaskan pentingnya program ini untuk mendukung sektor pertanian dan peternakan yang merupakan mata pencaharian utama masyarakat di Sumbar.
"Dalam sektor pertanian dan peternakan, perhatian kami tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan, tetapi juga untuk memastikan ketersediaan pangan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak, serta menyediakan protein yang cukup untuk masyarakat," ujar Mahyeldi di Padang pada Selasa (17/9/2024).
Pemprov Sumbar berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk memastikan ketersediaan pangan. Anggaran yang signifikan dialokasikan setiap tahun untuk sektor ini, dengan tambahan anggaran dari Kementerian Pertanian.
"Kami telah melihat manfaat dari bantuan unggas ini, baik dalam peningkatan pendapatan masyarakat maupun ketersediaan protein. Ini berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat dan penurunan angka stunting," jelas Mahyeldi.
Bantuan ternak dari Pemprov Sumbar meliputi lebih dari 787.500 ekor unggas sejak 2022. Rinciannya termasuk 70.000 ekor ayam pada 2022, 90.000 ekor itik, dan 150.000 ekor puyuh. Pada 2023, bantuan meliputi 180.000 ekor ayam, 85.000 ekor itik, dan 100.000 ekor puyuh.
Untuk tahun 2024, bantuan terdiri dari 75.000 ekor ayam, 37.000 ekor itik, dan 50.000 ekor puyuh. Pada tahun 2025, direncanakan akan ada tambahan 20.000 ekor ayam, 20.000 ekor itik, dan 10.000 ekor puyuh.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Sukarli, menjelaskan bantuan ternak ini dikelola dengan baik oleh masyarakat dan memberikan dampak positif.
"Kami memiliki 35 penyuluh peternakan di seluruh kabupaten/kota yang mendampingi masyarakat untuk memastikan ternak berkembang dengan baik," kata Sukarli.
Bantuan ternak disalurkan dalam bentuk kelompok usaha, dengan masyarakat diminta untuk bergabung dalam kelompok yang terdaftar pada Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (Simluhtan).
Setelah bantuan diberikan, penyuluh akan memantau dan membantu pengelolaan ternak, termasuk waktu pemanenan dan pengembangan populasi.
"Metode pengelolaan ternak dapat dilakukan secara koloni atau disebar ke masing-masing anggota kelompok. Kami juga memastikan peternak dapat mengelola ternaknya dengan baik untuk memenuhi kebutuhan operasional dan pakan," tambah Sukarli.
Bantuan ayam, itik, dan puyuh diserahkan pada usia yang tepat sehingga langsung dapat bertelur. Ayam dan itik dapat bertelur selama sekitar dua tahun, sedangkan puyuh juga memiliki masa bertelur yang sama.
"Dalam tiga tahun terakhir, bantuan ini telah memberikan dampak positif pada perekonomian masyarakat. Kami juga melihat permintaan meningkat untuk mesin penetas, pengolah kompos, dan pemotong rumput," kata Sukarli.
Pemprov Sumbar juga mengalokasikan bantuan untuk kambing dan sapi, meskipun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan unggas, mengingat adanya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang membatasi pergerakan sapi. (adpsb)