Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, saat panen padi. |
Padang, Rakyatterkini.com - Di bawah kepemimpinan Gubernur Mahyeldi dan Wakil Gubernur Audy Joinaldy, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menunjukkan kemajuan pesat dalam sektor pertanian, tanaman pangan, dan hortikultura. Sektor-sektor ini kini menjadi pilar utama dalam pertumbuhan ekonomi daerah.
Gubernur Mahyeldi mengungkapkan, kemajuan pesat sektor pertanian dan perkebunan berdampak signifikan pada perekonomian Sumatera Barat. Sektor ini adalah penopang utama ekonomi daerah, ujar gubernur, Rabu (11/9/2024).
Pada Seminar Internasional di Padang, Mahyeldi menekankan pentingnya sektor pertanian bagi Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumatera Barat.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan menyumbang 21,20% terhadap PDRB Sumbar, meningkat dari 2,18% pada tahun 2021 menjadi 3,54% pada tahun 2023.
Produksi pertanian juga mengalami peningkatan signifikan. Laporan tahun 2023 menunjukkan kenaikan rata-rata 11,45% dibanding tahun sebelumnya. Produksi padi meningkat dari 1,37 juta ton pada 2022 menjadi 1,47 juta ton pada 2023.
Produksi cabai dan bawang naik masing-masing sebesar 10,2%, dengan angka produksi cabai mencapai 127.620 ton dan bawang merah 233.915 ton. Sementara itu, produksi jagung meningkat menjadi 800.953 ton.
Untuk komoditas perkebunan, produksi kelapa sawit mencapai 668.605 ton, kopi 14.053 ton, kakao 42.840 ton, gambir 13.970 ton, kelapa 79.361 ton, dan karet 145.585 ton.
Mahyeldi menambahkan, peningkatan ini berkontribusi pada peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP), yang menunjukkan rata-rata NTP Januari 2024 sebesar 116,49, naik dari 110,78 pada 2023.
Pada Agustus 2024, NTP mencapai 124,10. Survei terbaru juga menunjukkan pendapatan petani meningkat rata-rata 14,22% dari tahun 2022 hingga 2023.
Keberhasilan ini berkat kebijakan pembangunan pertanian Pemprov Sumbar yang berfokus pada kesejahteraan petani, seperti yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Barat 2021-2026.
Sektor pertanian mendapatkan alokasi anggaran 10% dari total APBD. Program Unggulan (Progul) Sumbar Sejahtera mendukung sektor ini dengan penyediaan sarana produksi, modernisasi pertanian, dan perlindungan tanaman.
Pemprov Sumbar juga menerapkan inovasi seperti Good Agricultural Practices (GAPs), pembentukan Lembaga Sertifikasi Organik (LSO), dan pengembangan sekolah lapang pertanian rendah emisi.
Inisiatif lainnya termasuk smart farming dan pembangunan fasilitas pascapanen untuk Unit Pelayanan Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian (UP3HP).
Gubernur Mahyeldi berharap, inisiatif ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dan mendorong kemajuan pertanian di Sumatera Barat. "Kami berkomitmen menumbuhkan ketahanan dengan memanfaatkan teknologi untuk pertanian yang berkelanjutan," tutupnya. (adpsb/bud)