Notification

×

Iklan

Sumatera Barat Bersinar, Revitalisasi Keagamaan sebagai Pondasi Peradaban di Bawah Kepemimpinan Mahyeldi

Selasa, 24 September 2024 | 15:00 WIB Last Updated 2024-09-24T08:00:05Z

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, berikan motivasi pada santri.

Padang, Rakyatterkini.com – Pembangunan di bidang keagamaan menjadi salah satu fokus utama selama kepemimpinan Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, dan Wakil Gubernur, Audy Joinaldy. 

Gubernur Mahyeldi menyadari visi untuk mewujudkan Sumatera Barat yang madani, unggul, dan berkelanjutan tidak hanya bisa dicapai melalui pembangunan fisik, tetapi juga harus diimbangi dengan pembangunan mental dan spiritual keagamaan.

Tujuan dari pembangunan mental spiritual ini adalah menciptakan individu-individu yang berkarakter dan berkepribadian luhur. 

Gubernur Mahyeldi percaya bahwa keberhasilan pembangunan daerah sangat bergantung pada penguatan bidang keagamaan. Setiap aspirasi masyarakat terkait pembinaan keagamaan akan ditampung dan difasilitasi.

Pada 2024, tercatat 485 lembaga, termasuk pondok pesantren, majelis taklim, kelompok yasin, dan rumah tahfiz, yang menerima bantuan hibah dari Pemprov Sumbar.

Usulan masyarakat untuk pembangunan rumah ibadah, baik masjid, musala, maupun gereja, juga akan diperhatikan. Gubernur meyakini bahwa rumah ibadah memiliki peran penting dalam pertumbuhan peradaban umat.

“Kekuatan mental spiritual masyarakat adalah fondasi kehidupan yang perlu dibangun dengan kokoh agar dapat bertahan di tengah pengaruh negatif perkembangan teknologi informasi saat ini,” ujar Gubernur Mahyeldi.

Saat ini, di Sumbar terdapat lebih dari 5.000 masjid dan musala, termasuk 1.200 masjid nagari. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat seiring tingginya permintaan masyarakat untuk rumah ibadah yang representatif. Pemprov Sumbar berkomitmen mendukung pembangunan rumah ibadah.

Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdaprov Sumbar, Al Amin, menyebutkan sejak 2021 hingga 2024, Pemprov Sumbar telah menyalurkan bantuan untuk pembangunan rumah ibadah senilai total Rp 112,56 miliar. 

Rinciannya, bantuan hibah mulai dari Rp13,66 miliar di 2021, meningkat menjadi Rp24,33 miliar di 2022, Rp35,4 miliar di 2023, dan Rp38,17 miliar di 2024.

“Peningkatan bantuan setiap tahun menunjukkan keseriusan Pemprov dalam mewujudkan Sumbar madani melalui aksi nyata,” jelas Al Amin. 

Bantuan juga diberikan selama bulan Ramadan melalui Tim Safari Ramadan. Namun, masjid atau musala yang telah menerima bantuan tidak akan mendapatkan alokasi yang sama pada tahun berikutnya sesuai ketentuan yang berlaku.

Bantuan tersebut berjumlah Rp50 juta untuk masjid dan Rp20 juta untuk musala, dapat digunakan untuk meningkatkan sarana ibadah. 

Selain itu, bantuan juga diberikan kepada umat Kristiani yang ingin membangun gereja, meskipun jumlahnya tidak sebanyak masjid.

Gubernur Mahyeldi juga peduli terhadap garin masjid, yang akan didaftarkan sebagai peserta BPJS Kesehatan mulai 2025. Pemprov Sumbar akan membayar iurannya melalui APBD untuk memastikan kesehatan mereka terjamin.

Pemprov juga memberikan pelatihan bagi mubalig untuk meningkatkan kapasitas mereka dan melakukan penyeragaman pola pembelajaran di TPQ/TPA untuk memudahkan murid belajar mengaji. Program pesantren Ramadan di tingkat SMA juga telah diterapkan dengan kerjasama Dinas Pendidikan.

Selama Ramadan, Pemprov Sumbar membantu masyarakat miskin melalui program “Singgah Sahur”, yang memberikan bantuan kebutuhan sehari-hari dan perbaikan rumah tak layak huni.

Kesungguhan Gubernur Mahyeldi dalam pembangunan keagamaan mendapat penghargaan, termasuk Baznas Award 2024 dan penghargaan dari Kementerian Agama RI sebagai Pendukung Program Kota Waqaf. 

Tiga masjid di Sumbar juga terpilih sebagai nominasi Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah tingkat nasional 2024. (adpsb/bud)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update