Notification

×

Iklan

Selamatkan Anak dari Pelecehan Seksual, Ermiati: Pendidikan Seksual Diperlukan

Jumat, 13 September 2024 | 19:09 WIB Last Updated 2024-09-13T12:09:23Z

Ermiati.

Padang, Rakyatterkini.com - Ketua Harian Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Padang, Ermiati, mengingatkan akan pentingnya pendidikan seksual bagi anak menyusul meningkatnya kasus pelecehan seksual pada anak. 

Ermiati menekankan perlunya normalisasi pendidikan seksualitas dengan bahasa yang mudah dipahami, guna mengatasi stigma dan tabu seputar topik ini di masyarakat.

"Upaya pendidikan terkait seksualitas harus dilakukan dengan pendekatan yang bisa diterima dan dipahami oleh anak-anak. Ini penting untuk memecah tabu di masyarakat dan membantu anak serta remaja memahami pendidikan reproduksi dengan lebih baik," ujar Ermiati.

Ermiati juga menyoroti kekhawatiran terhadap kasus pemerkosaan yang sering kali melibatkan orang terdekat. Untuk mencegah pelecehan seksual, ia menyarankan agar anak-anak yang memasuki usia tiga tahun dipisahkan kamarnya dari orang tua untuk menghindari situasi yang dapat menimbulkan risiko.

“Penting bagi orang tua untuk menjelaskan kepada anak tentang bagian tubuh mana yang boleh disentuh dan mana yang tidak. Hanya dirinya dan ibu yang diperbolehkan menyentuh tubuh anak, selain itu, ajarkan anak untuk menutup aurat, memakai pakaian di ruang tertutup, dan memperhatikan tontonan yang mereka konsumsi,” tambahnya.

Ermiati juga menekankan perlunya pengawasan dalam mengakses tontonan, terutama yang berkaitan dengan seksualitas. Anak-anak harus dijauhkan dari sumber informasi yang tidak terpercaya, baik dari lingkungan sekitar, teman sebaya, maupun internet.

“Baik anak laki-laki maupun perempuan perlu mendapatkan pendidikan ini. Orang tua harus memastikan anak-anak tidak terbiasa mengenakan pakaian terbuka di tempat umum atau di ruang terbuka, tetapi harus di dalam kamar. Hal ini sering dianggap sepele oleh sebagian orang tua, padahal jika dibiarkan dapat menjadi kebiasaan yang berpotensi berbahaya di kemudian hari,” tegas Ermiati. (*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update