Pesisir Selatan, Rakyatterkini.com - Puluhan hektare lahan permukiman warga di tepi Sungai Batang Surantih, Nagari Koto Nan Tigo Utara Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, terancam ambruk akibat erosi dan longsor berkepanjangan.
Erosi yang parah disebabkan oleh hantaman air dari hulu, menyebabkan kondisi tebing semakin memburuk dan mendekati sungai.
Saat ini, sekolah dan rumah warga berada sangat dekat dengan tebing yang sudah mulai retak dan hampir ambrol. Beberapa titik tebing bahkan sudah longsor dan runtuh ke bawah.
Menurut PJ Wali Nagari Koto Nan Tigo Utara Surantih, Muhammad Iqbal, jalur jalan provinsi di lokasi tersebut mengalami kerusakan parah di bahu jalannya, yang kini sudah ambruk ke sungai. Padahal, sebelumnya jarak antara jalan provinsi dan sungai masih sekitar lima puluh meter.
Iqbal juga menambahkan erosi ini berdampak pada lahan pertanian masyarakat, termasuk kebun sawit dan sawah, serta menyebabkan banjir di sekolah dan rumah warga. Akibatnya, anak-anak tidak bisa melanjutkan pelajaran mereka ketika hujan turun.
Anggota DPRD Kabupaten Pesisir Selatan dari Dapil 3 Sutera-Lengayang, Erwil, kepada Rakyatterkini.com, menyatakan sungai terus terkikis oleh banjir, menyebabkan jarak antara rumah warga, sekolah, dan jalan provinsi semakin dekat dengan bibir sungai."
Erwil juga mengungkapkan meskipun telah mengajukan proposal kepada dinas terkait di provinsi pada tahun 2023, hingga kini belum ada tanggapan.
Proposal serupa yang diajukan pada Juni 2024 juga belum mendapat respons. "Sungguh miris," kata Erwil.
Iqbal menambahkan kondisi semakin parah saat hujan deras, yang menyebabkan air meluap ke pemukiman warga. Sungai tersebut melintas di kawasan permukiman masyarakat, dan banyak tebing di nagari tersebut menunjukkan bekas longsoran. Jika kondisi ini terus berlanjut, potensi longsor akan semakin tinggi. (baron)