Notification

×

Iklan

Pesona Pasar Terapung Lok Baintan, Keajaiban Pagi di Sungai Martapura

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 11:29 WIB Last Updated 2024-08-24T04:36:51Z

Di atas klotok (perahu) menuju Pasar Terapung Lok Baintan, Banjar.
 

RAKYATTERKINI.COM — Sungai Martapura, Banjarmasin setiap paginya sibuk. Klotok (perahu) lalu lalang di aliran sungai yang membelah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. 

 

Rasanya tidak lengkap jika ke Banjarmasin tidak berkunjung ke Pasar Terapung Lok Baintan, Sungai Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan.

 

Untuk menuju Pasar Terapung itu, saya dengan beberapa teman dari Tim Porwanas PWI Sumbar, Andri, Boing, Lelek dan tujuh rekan dari PWI Bengkulu menaiki satu perahu.

 

Kami naik perahu di Siring Menara Pandang menggunakan Klotok Wisata, yang dilepas oleh Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Banjarmasin, Macli Riyadi, Sabtu (24/8/2024) pagi.

 

"Selamat jalan bapak/ibu, mudah-mudahan perjalanannya menyenangkan dan terkesan dengan pariwisata Banjarmasin," ujar Macli.

 

Di atas klotok, kami melihat pemandangan beragam di tepi sungai. Ada-ada saja yang kelihatan, sehingga membuat kami tertawa lepas.

 

"Lihat itu uda, "kata teman kita dari Bengkulu, semua mata terpana ke sana.

 

"Ha..ha...haa, ada-ada saja yang kelihatan," kata Andri, atlet tenis meja PWI Sumbar.

 

"Kami bercerita ke sana-sini, dan tidak terasa tiba di lokasi yang dituju Pasar Terapung.
Setelah klotok melambat, puluhan perahu kecil merapat dan para emak-emak langsung menawarkan dagangannya. 

 

Beragam macam daganganya, mulai dari buah-buahan hingga makanan. Bahkan ada beberapa pedagang yang menaiki klotok yang kami tumpangi.

 

Disaat mereka sibuk menawarkan dagangannya, tiba-tiba ada satu pedagang yang bisa bahasa Minang.
"Rancak bana, bali lah uda, "kata dia menawarkan dagangannya.

 

Ibuk itu bisa mendeteksi asal kami, karena salah salah satu teman kami mengenakan kostum bermerek Sumbar.



"Saya dan Andri juga disunguhi kopi hangat, sehingga menambah kehanggatan suasana.

 

Yang membuat pasar terapung benar-benar istimewa adalah cara para pedagang berinteraksi dengan pengunjung. Mereka menawarkan barang dagangan dengan pantun dan lagu-lagu daerah yang ceria.

 

Setiap transaksi diiringi dengan warna-warni pantun, menambah kehangatan dan keceriaan suasana.
Di tengah keramaian, dengan senyum lebar dan semangat yang menyala, seorang pedagang Sari memanggil-manggil pengunjung untuk melihat dagangannya. 

 

Meski sesekali melirik ke arah klotok yang mendekat, Sari tetap fokus menawarkan hasil pertanian yang dipajangnya dengan penuh semangat.

 

Ketika klotok diserbu oleh para pedagang, suasana semakin hidup. Ibu-ibu pedagang, dengan keterampilan pantun yang sudah terlatih, memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan kekayaan produk lokal mereka. 

 

Mereka seakan menyadari bahwa kehadiran wisatawan adalah peluang emas untuk berbagi produk mereka.

 

Pasar Terapung Lok Baintan bukan hanya tempat belanja, tetapi juga komunitas yang saling mendukung dan peduli.

 

Keajaiban pasar terapung ini bukan hanya terletak pada barang-barang yang dijual, tetapi juga pada kisah-kisah manusia di baliknya. 

 

Setiap hari, pasar ini menjadi panggung bagi kekayaan budaya dan kehangatan sosial yang menghubungkan pedagang dan pembeli dalam tali persaudaraan yang erat.

 

Setelah hampir satu jam berbaur bersama para pedagang di atas perahu kecil, kami kembali ke hotel dengan klotok yang sama, meninggalkan Pasar Terapung dengan kenangan yang tak terlupakan. (guspa)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update