![]() |
Tol Trans Sumatera. | Foto Antara. |
RAKYATTERKINI.COM - Pembangunan jalan tol ruas Sicincin-Bukittinggi, Sumatera Barat, tidak disebut-sebut dalam dengar pendapat DPR RI dengan PT Hutama Karya.
Selain itu, pemerintah pusat juga belum menetapkan lokasi pasti untuk pembangunan tol pada ruas tersebut.
Menurut informasi, masalah utama adalah masalah lahan dan potensi penggusuran rumah-rumah warga yang akan dilalui oleh tol.
Saat ini pemerintah hanya fokus menyelesaikan pembangunan tol Padang-Sicincin, yang sudah dalam tahap yang cukup lanjut.
Ini harus cepat ditangapi oleh Gubernur Sumbar dan bupati/walikota yang daerahnya dilalui tol Padang-Pekanbaru.
Sebab, banyak provinsi lain mengajukan permintaan untuk mengalihkan pembangunan tol ke daerah mereka. Pemerintah pusat masih dalam dilema terkait kelanjutan proyek tol di Sumatera Barat.
Apakah pembangunan tol Sicincin-Bukittinggi terancam batal? entahlah hanya pemerintah yang tahu.
Sementara itu, PT Hutama Karya sebagai pelaksana proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tengah mempercepat pembangunan.
Mereka telah menyelesaikan sebagian besar ruas tol tahap pertama dan sebagian tahap dua, dengan target penyelesaian keseluruhan beberapa ruas pada tahun ini.
Rapat terbaru dengan DPR mengungkapkan bahwa progres pembangunan JTTS sudah mencapai 800 kilometer dari total 2.854 kilometer yang direncanakan.
Meskipun demikian, kelanjutan pembangunan ruas tol Sicincin-Bukittinggi dan Padang-Pekanbaru belum diputuskan secara definitif.
Pemerintah terus mempertimbangkan berbagai aspek dan dampak dari pembangunan infrastruktur tol ini, mencoba untuk menghindari polemik yang berpotensi timbul terutama terkait masalah penggusuran dan pemanfaatan lahan.
Dalam rapat dengar pendapat dengan DPR, Selasa (2/7/2024), Direktur Utama HK Budi Harto menyebutkan, dari keseluruhan penugasan pembangunan JTTS sepanjang 2.854 kilometer, hingga saat ini telah terbangun 800 kilometer.
Dikatakan Budi, pengerjaan pembangunan JTTS dibagi ke dalam empat tahapan. Tahap pertama sampai dengan saat ini terdapat sembilan ruas telah beroperasi secara penuh dan sisanya akan operasi juga konstruksi.
Tahap dua merupakan backbone yang menghubungkan Palembang dengan Pekanbaru. Lalu tahap tiga merupakan backbone berkelanjutan yang akan menghubungkan Pekanbaru sampai Aceh dan tahap empat merupakan ruas border.
Budi merinci tol yang telah beroperasi. Antara lain ruas Medan-Binjai, Pekanbaru-Dumai, Palembang-Indralaya, Terbanggi Besar-Kayu Agung, Bakauheni-Terbanggi Besar, Taba Penanjung-Bengkulu dan Simpang Indralaya-Muara Enim.
Sementara yang telah beroperasi sebagian dan masih konstruksi antara lain Sigli-Banda Aceh, Binjai Langsa Seksi Binjai-Pangkalan Brandan, Kisaran-Indrapura, Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Siantar, Padang-Sicincin dan Pekanbaru-Kampar. (*)