![]() |
Manager PLN Indonesia Power UBP Ombilin, I Nyoman Buda saat sosialisasi dan diseminasi pemanfaatan fly ash dan bottom ash. |
Sawahlunto, Rakyatterkini.com - PLN Indonesia Power UBP Ombilin dan Pemerintah Kota Sawahlunto telah menjalin kerjasama strategis dalam upaya peningkatan pemanfaatan Fly Ash Buttom Ash (FABA) sebagai salah satu solusi dari pembangunan berkelajutan.
Fly Ash Buttom Ash (FABA) yang merupakan limbah hasil dari proses pembakaran batubara Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) tentu membutuhkan penanganan yang baik dan serius dalam pengelolaan dan pemanfaatannya. Oleh sebab itu, perlu dilakukan upaya sosialisasi yang lebih dalam terkait pemanfaatan faba ini.
PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Ombilin melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Diseminasi Pemanfaatan FABA bersinergi dengan Dinas Lingkungan Hidup Sumbar, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Perhubungan serta Lingkungan Hidup (PKP2LH), Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota sawahlunto, PT Energi Primer Nusantara, Kepala Desa dan Lurah se kota sawahlunto, Direktur BumDes Ring 1 PLTU Ombilin dan Kerapatan Adat Nagari Sijantang Koto dan Kolok, Senin (22/7/24) di Ballroom Savanah.
Sosialisasi ini bertujuan memberikan gambaran kepada berbagai pihak terkait pemanfaatan faba yang telah dilakukan tim dan telah melewati uji laboratorium. Hasil yang diperoleh oleh tim disampaikan oleh pihak PLN UBP Ombilin, Dinas PKP2LH dan Dinas Ketahanan Pangan , Pertanian dan Perikanan Kota Sawahlunto.
Optimalisasi pemanfaatan tersebut dilakukan menyusul dikategorikannya FABA sebagai limbah non Bahan berbahaya dan beracun sesuai dengan peraturan pemerintah no 22 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Menurut Manager PLN Indonesia Power UBP Ombilin, I Nyoman Buda dengan terbitnya PP 22 tahun 2021 dan telah keluarnya izin terkait pemanfaatan FABA, menjadikan wadah seperti ini sebagai peluang untuk masyarakat dalam peningkatan pemahaman dan pemanfaatan FABA.
"Selain manfaat FABA sebagai penetralisir asam tambang juga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat seperti dijadikan campuran bahan kontrusi seperti batako,paving block, kanstin dan juga dijadikan sebagai pupuk sehingga mampu dalam upaya peningkatan perekonomian masyarakat dan tak terlepas tentu adanya dukungan dari Niniak Mamak serta Pemerintah Kota Sawahlunto" ujarnya.
Kegiatan dibuka oleh perwakilan Pj. Walikota Sawahlunto, Dwi Darmawati, Kepala Dinas PMPTSPNaker Kota Sawahlunto.
Ketua Kerapatan Adat Nagari Sijantang Koto, Adi Muaris menyambut hangat kegiatan ini, menurutnya kegiatan ini merupakan bentuk komitmen PLN dan pemerintah kepada masyarakat.
"Dengan adanya forum ini bisa menjadi awal kita bersama-sama berkolaborasi memanfaatkan peluang sehingga mampu menjadikan FABA ini sebagai limbah yang dapat dimanfaatkan juga meningkatkan perekonomian masyarakat" ungkapnya.
Kegiatan diskusi diisi dengan dua sesi, yang pertama sebagai narasumber yaitu Manejer PLN Indonesia Power UBP Ombilin, I Nyoman Buda, Kepala Bidang Lingkungan Hidup Dinas PKP2LH Kota Sawahlunto, Heantomas dan Dinas Lingkungan Hidup Prov. Sumbar yang diwakili oleh Pengawas Ahli Muda Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan, Ibu Febry Yenti Djafri.
Pada sesi kedua diisi oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Sawahlunto Yunismar Tita yang memaparkan terkait potensi pemanfaatan FABA dibidang pertanian dan dari Dinas Lingkungan hidup yang diwakili oleh Andri Maha Putra. (ris1)