![]() |
Pekerjaan Jalan Lembah Anai terus diburu hingga 31 Oktober 2024. |
Padang, Rakyatterkini.com - Sejak penutupan jalan utama Padang-Bukittinggi melalui Lembah Anai, perekonomian di kawasan tersebut mengalami guncangan yang cukup signifikan.
Banyak pelaku usaha, terutama pedagang kuliner dan berbagai pengusaha lainnya, merasakan dampak berat karena masyarakat memilih jalur alternatif Malalak atau Sitinjau Lauik.
Namun, sejak 21 Juli 2024, jalan Lembah Anai kembali dibuka untuk umum. Warga yang sebelumnya harus mencari rute lain kini bisa kembali melintasi jalur ini dari Padang ke Bukittinggi dan sebaliknya.
Kembalinya akses ke Lembah Anai memberikan angin segar bagi para pengusaha kuliner yang mulai merasakan lonjakan pengunjung, meskipun mereka menyadari bahwa situasi belum sepenuhnya kembali seperti sebelum penutupan.
Meskipun jalur ini telah dibuka, tidak semua jenis kendaraan diperbolehkan melintas. Saat ini, hanya sepeda motor dan mobil dua sumbu yang diizinkan melewati jalan tersebut. Penutupan jalan ini sebelumnya disebabkan oleh bencana galodo pada bulan Mei lalu.
Kembalinya arus lalu lintas ke Lembah Anai terbukti penting bagi perekonomian lokal, dengan banyak warga yang kembali mengunjungi rumah makan dan usaha-usaha lainnya yang selama ini sepi pengunjung.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menyampaikan progres perbaikan jalan ini telah mencapai 30,15 persen. Beliau mengakui bahwa pekerjaan pemulihan jalan sangat menantang karena medan yang berat dan batuan yang keras.
"Walaupun jalan ini telah dibuka, pekerjaan pemulihan tetap berlangsung. Kami meminta kepada masyarakat yang melintas untuk selalu berhati-hati, bersabar, dan menghindari kecepatan tinggi selama berkendara," ujar Gubernur Mahyeldi.
Selama proses pemulihan, diterapkan sistem buka tutup di lima titik sepanjang jalan untuk memastikan keselamatan pengendara.
Kepala BPJN Sumbar, Thabrani, melaporkan terdapat total 16 titik rusak berat di ruas jalan ini akibat bencana alam. Dari jumlah tersebut, 13 titik sedang dalam proses perbaikan dengan prioritas untuk segera diselesaikan.
"Target kami adalah menyelesaikan seluruh pekerjaan pada 31 Oktober 2024 mendatang," jelas Thabrani. (*)