Notification

×

Iklan

Festival Maek 2024, Menyingkap Misteri Peradaban Kuno di Sumatera Barat

Minggu, 14 Juli 2024 | 17:58 WIB Last Updated 2024-07-14T10:58:33Z

Pembukaan diskusi internasinal tentang peradaban Maek.

Payakumbuh, Rakyatterkini.com - Peradaban Maek, yang masih diselimuti misteri, menjadi sorotan utama dalam Diskusi Internasional yang berlangsung di Aula Ngalau Indah, Balaikota Payakumbuh, 14-16 Juli 2024. 

Ketua DPRD Sumatera Barat, Supardi, menjelaskan keberadaan peradaban Maek merupakan bagian penting dari sejarah dan budaya Minangkabau.

Supardi mengatakan sejak 2022, dia telah menginisiasi diskusi mendalam dengan para ahli dan masyarakat Maek untuk menggali potensi besar yang dimiliki peradaban ini. 

Diskusi tersebut melibatkan pembicara dari Mesir, Jepang, dan Indonesia yang berbagi pengetahuan dan hasil riset mereka tentang Maek.

Para pakar dan peneliti dari berbagai belahan dunia, termasuk UGM, telah melakukan ekskavasi terhadap tengkorak yang ditemukan, namun hingga saat ini belum ada penemuan yang memberikan gambaran jelas mengenai DNA atau usia peradaban Maek, ungkap Supardi.

Dia menambahkan pelaksanaan Festival Maek yang merupakan bagian dari upaya ini mendapat dukungan luas dari berbagai pihak. 

"Jika kita berhasil mengungkap misteri Maek, ini akan menarik perhatian dunia internasional dan menjadikan Luak Limapuluh Kota serta Sumatera Barat sebagai pusat perhatian global," ujar Supardi dengan penuh semangat.

Supardi juga menjelaskan pada 1985, peneliti dari UGM melakukan ekskavasi tengkorak Maek, dan pada 2005, pusat riset BRIN juga menemukan Menhir di Dagung-dangung yang berasal dari abad 1 hingga 8 sebelum Masehi. 

"Ini menunjukkan bahwa peradaban Maek sudah ada jauh sebelum kedatangan Islam di Indonesia. Kami kini menunggu hasil dari carbon dating tengkorak Maek oleh laboratorium di Australia yang diperkirakan akan mengungkap usia sekitar 4000 tahun sebelum Masehi," jelasnya.

Sekdako Payakumbuh, Rida Ananda, juga menyatakan dukungannya terhadap kegiatan ini, yang diharapkan akan meningkatkan kunjungan wisata ke Payakumbuh. 

"Sebagai pemerintah kota, kami menyambut baik kegiatan ini karena akan meningkatkan minat wisatawan dan mempromosikan Payakumbuh sebagai 'City of Randang' yang siap menyambut para tamu Festival Maek," kata Rida.

Sementara itu, Kadis Kebudayaan Kabid Budaya Minangkabau, Asril, menyoroti kekayaan sejarah dan budaya Limapuluh Kota. "Nagari Maek di Kecamatan Bukit Barisan merupakan aset berharga untuk wisata budaya dan peradaban. 

Diskusi Internasional ini adalah bagian dari rangkaian Festival Maek yang akan diadakan pada 17-20 Juli 2024. Kami bangga dengan dedikasi Ketua DPRD Sumbar, Supardi, dalam memajukan budaya dan adat istiadat Sumatera Barat," ujarnya.

Festival Maek ini diharapkan tidak hanya mengungkap lebih banyak tentang peradaban kuno ini, tetapi juga menginspirasi masyarakat dan peneliti untuk lebih mendalami kekayaan sejarah yang ada di Sumatera Barat. (*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update