Notification

×

Iklan

Adaptasi dan Mitigasi dalam Upaya Penanggulangan Perubahan Iklim

Kamis, 04 Juli 2024 | 20:47 WIB Last Updated 2024-07-04T13:47:21Z

Sumber foto: web NASA

RAKYATTERKINI.COM - Perubahan iklim sudah menjadi isu global paling mendesak pada abad ini. Dampak dan efek perubahan iklim sudah dirasakan di seluruh belahan dunia dan diprediksi akan semakin parah dimasa depan.  

Dampak nyata dalam perubahan iklim ini ialah, kenaikan suhu rata-rata global 1,5˚C pada tahun 2030 dan 2˚C pada tahun 2100, serta naiknya permukaan laut 0,28 sampai 1 meter yang mengancam wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil pada tahun 2100 yang di prediksi oleh Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC).

IPCC mengatakan emisi gas rumah kaca harus dikurangkan 45% padatahun 2030 dan mencapai netralitas karbon pada tahun 2050 untuk membatasi pemanasan global pada 1,5˚C. Dalam menghadapi perubahan iklim, upaya adaptasi dan mitigasi menjadi kunci untuk mengurangi efek negatifnya.

Adaptasi Perubahan Iklim

Adaptasi adalah upaya untuk menyesuaikan diri dengan perubahan iklim yang tidak dapat dihindahi. Beberapa upaya adatasi yang dapat dilakukan ialah:

1. Membangun infrastruktur yang tahan akan perubahan cuaca ekstrem dan bencana alam, seperti tanggul dan pemecah gelombang.
2. Mengembangkan jenis tanaman yang tahan terhadap kekeringan dan juga hama.
3. Mengubah pola tanam untuk beradaptasi dengan perubahan suhu dan curah hujan.
4. Mengembangkan sistem irigasi yang efisien dalam menghadapi kekeringan.
5. Meningkatkan kesadaaran masyarakat terkait perubahan iklim.

Adaptasi terhadap perubahan iklim ini sangat penting karena dapat mengurangi dampak negatif dari perubahan iklim, meningkatkan ketahanan masyarakat dan juga ekosistem, melindungi infrastruktur, serta mendukung pembangunan berkelanjutan. 

Negara-negara berkembang sangat rentan akan dampak perubahan iklim ini sehingga dibutuhkan kerjasama internasional agar dapat mengatasinya.

Laporan IPCC terbaru tentang adaptasi perubahan iklim yang diterbitkan pada tahun 2022, menyimpulkan bahwa upaya adaptasi saat ini tidak cukup untuk mengatasi perubahan iklim, diperlukan peningkatan dalam upaya adaptasi, dan upaya adaptasi yang dilakukan harus secara adil dan inklusif.

Mitigasi Perubahan Iklim

Penyebab utama dari perubahan iklim ialah emisi gas rumah kaca, terutama karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, pertanian, dan deforestasi. Mitigasi adalah upaya dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. 

Berikut ini beberapa upaya mitigasi yang dapat dilakukan:

1. Beralih ke energi terbarukan seperti angin, air, dan matahari untuk mengganti bahan bakar fosil.
2. Melestarikan hutan serta melakukan penghijauan.
3.meningkatkan efisiensi energi, dengan menggunakan peralatan yang hemat energi dan menerapkan gaya hidup hemat energi.
4. Mengembangkan teknologi ramah lingkungan, seperti teknologi untuk menangkap dan menyimpan emisi gas rumah kaca.

Berdasarkan laporan IPCC terbaru mengenai mitigasi perubahan iklim yang terbit pada tahun 2022 dapat disimpulkan bahwa emisi gas rumah kaca harus dikurangi secara drastis dan cepat untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5˚C.

Negara-negara maju harus memimpin upaya pengurangan emisi gas rumah kaca serta membantu negara-negara berkembang, harga karbon harus diberlakukan untuk mendorong penggunaan energi terbarukan.

Pentingnya mitigasi perubahan iklim ialah mengurangi emisi gas rumah kaca serta memperlambat pemanasan global, mengurangi kerusakan akibat kenaikan kenaikan permukaan laut dan kekeringan.

Kesimpulan

Adaptasi dan mitigasi adalah dua upaya penting dalam menggulangi perubahan iklim. Upaya ini membutuhkan kerjasama dari semua pihak, mulai dari pemerintah, swasta, dan masyarakat. 

Dengan aksi yang nyata dan terencana, kita dapat mengurangi perubahan iklim dan membangun masa depan yang tahan iklim. Mari bersama-sama kita jaga bumi untuk generasi mendatang. (*)

Penulis: Azani Jannah
Mahasiswa Semester 6 Fisika Universitas Andalas


IKLAN



×
Berita Terbaru Update