![]() |
Lahan pertanian rusak akibat banjir. |
Tanah Datar, Rakyatterkini.com - Kabupaten Tanah Datar, yang dikenal sebagai salah satu daerah surplus beras di Sumatera Barat, terus mengambil langkah strategis dalam mengembangkan sektor pertaniannya.
Dengan fokus pada penambahan areal tanam padi, khususnya untuk lahan sawah tadah hujan, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar melalui Dinas Pertanian setempat telah memulai program pompanisasi.
Wel Embra, Kabid Prasarana dan Sarana Penyuluhan Dinas Pertanian Tanah Datar, menjelaskan pompanisasi merupakan bagian dari upaya besar dalam meningkatkan produktivitas pertanian di daerah tersebut.
"Pada 2024 ini, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar mendapatkan alokasi sebanyak 113 unit pompa," ungkapnya dengan optimis.
Dari alokasi tersebut, sebanyak 101 unit pompa sudah tiba dan direncanakan akan segera didistribusikan kepada kelompok tani dalam waktu dekat. "Pengiriman pompa dilakukan secara bertahap, dan kami berharap minggu ini semua pompa dapat tersalurkan kepada kelompok tani yang membutuhkan," tambahnya.
Embra juga menyampaikan dari total 22,170 hektare lahan sawah di Tanah Datar, 4,560 hektare di antaranya merupakan sawah tadah hujan yang tersebar di seluruh kecamatan. Dia juga mengakui infrastruktur irigasi di sebagian besar lahan sawah mengalami kerusakan signifikan, terutama setelah terjadinya bencana banjir bandang.
Menyikapi hal ini, pemerintah daerah telah mengalokasikan 55 unit pompa untuk daerah yang terdampak bencana banjir bandang. Rincian alokasi pompa di berbagai kecamatan seperti X Koto (5 pompa), Batipuh (11 pompa), Lima Kaum (12 pompa), Pariangan (7 pompa), Rambatan (10 pompa), dan Sungai Tarab (10 pompa) juga telah disusun untuk memastikan distribusi yang merata.
Sementara itu, upaya pemerintah daerah tidak hanya terfokus pada revitalisasi sawah tadah hujan, tetapi juga pada pemulihan lahan yang terdampak bencana. Sudah diajukan proposal kepada Pemerintah Pusat untuk melakukan reklamasi lahan dan perbaikan infrastruktur irigasi yang rusak. (farid)