![]() |
Bupati Tanah Datar, Eka Putra, terima kunjungan Komisioner Perlindungan Anak Indonesia, Diyah Puspitarini. |
Tanah Datar, Rakyatterkini.com - Prihatin terhadap korban banjir bandang, Komisioner Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) RI, Diyah Puspitarini serahkan bantuan dan kunjungi korban banjir bandang di Tanah Datar.
Kehadirannya diterima Bupati Eka Putra, didampingi Dandim 0307 Tanah Datar Letkol Inf. Agus Priyo Pujo Sumedi, Danyon Marharlan II Padang Mayor Marinir Danny Aprianto Putro di gedung Indojolito Batusangkar, Selasa (4/6/2024).
Diyah Puspitarini sampaikan ucapan duka dan keprihatinan atas musibah banjir bandang yang melanda beberapa nagari di Tanah Datar.
Melihat kondisi kabupaten Tanah Datar yang rawan terhadap bencana yang dapat mengakibatkan timbulnya korban baik itu jiwa, harta benda maupun psikologis yang dalam keadaan tertentu. Diyah mengatakan, perlu diadakan Sekolah Siaga Bencana (SSB) sebagai upaya membangun kesiapsiagaan sekolah terhadap bencana sebelum maupun setelah bencana terjadi.
Sementara itu, Bupati Eka Putra menyampaikan terima kasih atas bantuan dan ucapan duka dari KPAI dan jajaran. "Terima kasih atas bantuan yang diberikan, ini tentunya menjadi penyemangat bagi kami bahwa kami tidak sendiri, masih banyak saudara yang peduli untuk penanganan musibah ini," ucap Eka Putra.
Bupati Eka Putra juga menyampaikan bahwa sampai saat ini masih ada korban hilang sebanyak 10 orang belum ditemukan.
Disamping itu, tambahnya, juga melakukan normalisasi aliran sungai, perbaikan jembatan, penelusuran ke hulu sungai dengan untuk melakukan pembersihan kayu-kayu dan memecahkan bebatuan yang menghambat aliran sungai.
Bupati Eka Putra juga mengatakan, khusus untuk penanganan anak-anak pasca banjir bandang pemerintah daerah sudah membentuk tim trauma healing untuk meringankan beban phisikologis anak-anak dibantu Polres Tanah Datar, perguruan tinggi, LSM dan relawan.
Ditambahkan Eka Putra, disamping itu berbagai upaya dan langkah terus dilakukan pasca bencana banjir bandang dan longsor di Tanah Datar.
"Kita akan memasang Early Warning System yang merupakan alat peringatan dini berupa sirine, kemudian membangun Sabo Dam serta relokasi rumah penduduk di zona merah ke lokasi yang lebih aman," pungkasnya. (farid)