Areal RSU BKM Sago. |
Painan, Rakyatterkini.com - Menanggapi pernyataan Sekretaris Daerah Pesisir Selatan, Mawardi Roska, yang mengatakan bangunan baru Rumah Sakit Umum (RSU) Bhakti Kesehatan Masyarakat (BKM) Sago berada di kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) dan sawah yang dilindungi.
Beberapa awak media melakukan pengecekan langsung ke lokasi dan menemukan ketidaksesuaian antara pernyataan tersebut dengan fakta di lapangan.
Hendri Dunand, warga yang tinggal di sekitar RSU BKM Sago, menyatakan bahwa klaim Pemkab Pessel yang disampaikan oleh Sekda tidak benar.
"Apa yang disampaikan tersebut tidak benar, karena kami sudah berdomisili di sekitar RSU BKM jauh sebelum rumah sakit itu berdiri atau dibangun," ujar Hendri pada Sabtu (8/6/2024).
Menurut Hendri, lokasi yang diklaim sebagai sawah dulunya bukanlah sawah. Ia menjelaskan area tersebut dulunya adalah gurun yang banyak ditumbuhi pohon mangga, yang dikenal sebagai pohon anyaman.
Lebih lanjut, Hendri menjelaskan bahwa kerangka jalan dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang sedang dibangun di lokasi tersebut dulunya merupakan tempat tumbuhnya batang sagu, bukan area persawahan.
"Kerangka jalan dan IPAL dibangun di bekas tempat tumbuhnya batang sagu, hingga aliran irigasi ke jembatan serong ujung tanjung, bukan liter U," ungkap Hendri.
Hendri juga mempertanyakan keabsahan klaim lahan sawah oleh Pemkab Pessel dengan melihat bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) oleh keluarga Abdul Munaf, pemilik tanah yang dibeli oleh pihak RSU BKM Sago.
"Jadi, apakah keluarga Abdul Munaf membayar pajak PBB untuk lahan pertanian atau lahan pemukiman?" tanyanya.
Menurut Hendri, sawah yang ada saat ini baru dibuat setelah RSU BKM dibangun. "Lahan tersebut dulunya adalah gurun, bukan sawah," tambahnya.
Pernyataan Hendri didukung oleh Rahmad Dhani, Kabag Umum dan Keuangan RSU BKM Sago. Menurut Rahmad, berdasarkan dokumen kepemilikan lahan, tempat dibangunnya RSU BKM bukanlah lahan persawahan, melainkan gurun.
"Permasalahan ini mengandung nuansa politis terkait pengembangan RSU BKM Sago," kata Rahmad.
Menurutnya, opini yang sedang dibangun sangat tidak sesuai dengan fakta yang terjadi dan terindikasi ada pihak-pihak tertentu yang merasa tidak senang dan sengaja mencari-cari masalah dengan manajemen RSU BKM Sago. (baron)