Notification

×

Iklan

Sumbar Miliki 338 Desa Wisata, Budaya dan Lingkungan Wajib Dilestarikan

Jumat, 10 Mei 2024 | 08:31 WIB Last Updated 2024-05-10T01:31:22Z

Inilah salah satu daya tarik desa wisata di Sumatera Barat.

Padang, Rakyatterkini.com - Desa Wisata di Sumatera Barat sangat banyak. Sekarang tinggal pengelolaan, sehingga menjadi daya tarik oleh wisatawan.

Begitu juga kunjungan wisatawan ke Sumbar juga meningkat, malahan melebihi target yang ditentukan oleh pemerintah provinsi.

Pada 2023 kunjungan wisatawan sebanyak 8,2 juta orang, sementara pada 2024 meningkat secara signifikan yakni 11,2 juta orang. Artinya target tersebut terlampaui, ungkap Luhur Budianda, kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Kamis (9/5/2024).

Berdasarkan data tersebut, ia menilai pola pengembangan pariwisata Sumbar melalui program pengembangan desa wisata sudah tepat, yang perlu ditingkatkan ke depan hanyalah kesadaran masyarakat.

"Pola pengembangannya sudah tepat, PR kita selanjutnya adalah membuat masyarakat menjadi lebih sadar wisata, lebih melayani dan lebih kreatif," jelas Luhur Budianda. 

Sebelumnya Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi mengatakan pemerintah provinsi sengaja menjadikan pengembangan desa wisata sebagai salah satu prioritas dalam pembangunan daerah.

Sebab pihaknya menilai, dengan demikian akan terbuka peluang ekonomi baru untuk menambah pendapatan masyarakat.

"Pariwisata itu pengaruhnya luas, sangat cocok untuk mempercepat peningkatan ekonomi masyarakat. Oleh sebab itu, kita serius mengembangkan pariwisata berbasis kearifan lokal ini melalui program desa wisata," kata Mahyeldi.

Menurutnya, asalkan masyarakat kreatif akan banyak manfaat ekonomi yang bisa diperoleh dari sektor pariwisata tersebut.

Soal peluang ekonomi di pariwisata itu banyak, bisa dengan membuka homestay, warung makan, kerajinan tangan, dan jasa pemandu wisata. Tapi semua itu harus disertai dengan kreatifitas dan semangat melayani, agar wisatawan yang datang nyaman, kata Mahyeldi.

Selain itu, desa wisata juga bisa dijadikan sebagai wadah promosi berbagai produk lokal. Secara kualitas, produk lokal itu tidak kalah dibandingkan produk industri, hanya saja mereka sangat terbatas dari segi jaringan dan pemasaran.

Jika pengembangan desa wisata ini berjalan sesuai harapan, Mahyeldi meyakini bukan hanya ekonomi masyarakat yang akan bertumbuh. Tapi juga akan berdampak positif untuk kelestarian budaya daerah.

Mahyeldi mengungkapkan, hingga awal 2024, Sumbar telah memiliki 338 desa wisata. Mengingat besarnya potensi yang dimiliki, Gubernur mengajak para pelaku usaha pariwisata untuk berjuang dan berkolaborasi bersama pemerintah untuk mengembangkan pariwisata daerah.

"Dengan memanfaatkan potensi desa wisata secara optimal, saya yakin kita dapat mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif, di mana ekonomi tumbuh seiring dengan pelestarian budaya dan lingkungan," pungkasnya. (adpsb)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update