Notification

×

Iklan

Permainan Tradisional Dore, Ukiran di Atas Tanah Gabungan Beberapa Persegi

Selasa, 02 Juli 2024 | 14:30 WIB Last Updated 2024-07-02T07:30:00Z

Permainan dore yang disukai anak-anak. | Foto istimewa

RAKYATTERKINI.COM - Gaeees, permainan tidak saja melalui aplikasi di play store, tapi bisa juga secara manual, tapi sangat menyenangkan bagi anak-anak di Indonesia.

Namanya, permainan lore atau dore. Salah satu permainan anak nagari di Ranah Minang yang disajikan dalam bentuk ukiran di atas tanah, berupa gabungan beberapa persegi. 

Permainan dore memerlukan media lain, seperti gundu yang terbuat dari batu atau kayu berbentuk datar atau pilih yang nantinya di lempar ke dalam persegi dan tidak boleh memakan garis persegi yang ada.

Ini bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan fisik, mengatur keseimbangan tubuh, melatih konsentrasi dan kefokusan, mengandung unsur sosialisasi, mengasah motorik kasar, meningkatkan kreativitas, merangsang pertumbuhan otot dengan baik, serta merangsang tumbuh untuk bersemangat dalam hidup.

Selain itu, permainan itu banyak manfaat dan nilai positif yang dapat diimplementasikan oleh anak dalam kehidupannya sehari hari. Bisa mengurangi anak terbebas dari gaget atau permain game yang dapat merusak generasi penerus anak bangsa.

Ini pernah disampaikan Abdul Gafar, peneliti permainan tradisional lore, di Kampus Poltekes Kota Solok, Senin 12 September 2022 lalu.

Selain itu nilai nilai positif yang terkandung antara lain adalah, memiliki nilai religius, dimana setiap anak yang memainkan permainan dore diwajibkan memulai permainan dengan menyebut nama Allah. 

Nilai kejujuran, permainan dore tidak menghalalkan segala cara untuk sebuah kemenangan, dan mengakui apabila melakukan kesalahan, terang Abdul Gafur.

Permainan ini juga mengandung nilai toleransi, permainan yang digemari oleh kaum hawa itu, juga mendapat tempat untuk kaum adam, dan dari survei yang dilakukan, permainan tradisional itu dimainkan bersama oleh anak perempuan dan anak laki laki.

Permainan dore juga melatih anak untuk bersikap mandiri, tanpa ketergantungan pada ide dan prinsip pemain lain. Permainan ini juga cendrung melahirkan rasa ingin tau terkait cara untuk mengalahkan lawan. (dd)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update