Tim ORARI Agam Bukittinggi. |
Agam, Rakyatterkini.com - Pemerintah Kabupaten Agam menjalin kerja sama dengan Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) dalam penyebaran informasi dan peringatan dini bencana.
ORARI berperan penting sebagai sarana komunikasi dan informasi antar penduduk, telah menjadi tulang punggung dalam memberikan informasi, pencarian, serta evakuasi korban bencana.
Sejak 11 Mei 2024, ORARI telah aktif menyampaikan informasi penting kepada masyarakat, khususnya di daerah yang terdampak banjir bandang. Bekerja sama dengan Pemkab Agam, ORARI mengirimkan informasi langsung dari lokasi bencana dan bantaran sungai yang berhulu di Puncak Gunung Marapi melalui frekuensi radio. Metode ini efektif menjangkau daerah-daerah yang tidak terlayani oleh jaringan telekomunikasi lainnya.
Ketua ORARI Bukittinggi Agam, Syahrul Junaidi, yang akrab disapa Ajo, menyatakan organisasinya selalu hadir di tengah masyarakat saat terjadi bencana, baik alam maupun non-alam, sebagai komunikasi cadangan nasional (Komcadnas).
"Kami berupaya selalu hadir di tengah masyarakat korban bencana untuk memberikan informasi secara luas, dan ini merupakan salah satu peran ORARI dalam penanganan bencana," katanya di Posko ORARI di SDN 08 Kubang Duo Koto Panjang, Nagari Bukik Batabuah, Minggu (26/5/2024).
Ajo menjelaskan ORARI Agam Bukittinggi memiliki 300 anggota yang tersebar di setiap nagari, siap menyampaikan informasi selama 24 jam non-stop dengan dukungan repeater dan CCTV khusus untuk memonitor Puncak Gunung Marapi.
Dalam masa tanggap darurat bencana banjir bandang di beberapa kecamatan di Kabupaten Agam, ORARI telah berada di lokasi sejak tanggap darurat ditetapkan, tidak hanya menyampaikan informasi tetapi juga melakukan evakuasi dan pencarian korban bencana.
ORARI juga menugaskan dua anggota untuk standby di dua hulu sungai besar yang mengalir ke Batang Kasiak Nagari Bukik Batabuah, dengan posko di Madang dan Bukik Salasiah Cumantiang.
"Penugasan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dini mengenai peningkatan arus sungai yang sewaktu-waktu bisa meningkat akibat hujan di Puncak Gunung Marapi dan berpotensi melanda pemukiman masyarakat," tambahnya.
Syahrul Junaidi berharap Pemkab Agam terus melibatkan ORARI dalam penanganan bencana karena ORARI ada dari, oleh, dan untuk masyarakat.
"Kepada pemangku kepentingan, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya yang telah melibatkan organisasi kami dalam penanganan bencana. Semoga ke depannya kerja sama ini tetap terjalin, sekaligus kami minta dukungan kepada Pemkab untuk membesarkan ORARI di daerah Agam dan Bukittinggi," tutup Ajo. (vn)