Notification

×

Iklan

Edukasi Anemia dan Pemeriksaan Hemoglobin untuk Lansia, Pengabdian Tim Biomedis FK Unand di Masjid Jamiaturrahmah

Rabu, 29 Mei 2024 | 20:07 WIB Last Updated 2024-05-29T13:59:02Z

Tim pengabdian masyarakat Prodi Ilmu Biomedis, Program Sarjana FK Unand, bersama jemaah Masjid Jamiaturrahmah, Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang.

Padang, Rakyatterkini.com - Tim Pengabdian Masyarakat Prodi Ilmu Biomedis Program Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Andalas mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat, Sabtu 18 Mei 2024.

Kegiatan bertemakan 'Edukasi tentang Anemia dan Pemeriksaan Hemoglobin (Hb) pada Lansia Jemaah Masjid Jamiaturrahmah, Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang'.

Kegiatan ini dilaksanakan karena mayoritas jemaah Masjid Jamiaturrahmah adalah lansia, kelompok usia yang sering kali kurang mendapat perhatian khusus terkait kesehatannya. 

Lansia rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk anemia yang sering terjadi tanpa disadari dan umumnya bersifat kronis. 

Berdasarkan fenomena ini, Tim Pengabdian Masyarakat dari Prodi Ilmu Biomedis berinisiatif untuk memberikan edukasi tentang anemia pada lansia.

Anemia merupakan penyakit tidak menular yang banyak terjadi pada lansia. Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013 menunjukkan bahwa anemia menempati urutan pertama penyakit tidak menular pada kelompok lanjut usia dengan prevalensi sebesar 46,3 persen (Sugiritama et al., 2022).

Anemia pada lansia ditandai oleh penurunan kadar hemoglobin, jumlah eritrosit, dan volume eritrosit per milimeter darah.

Penyebab umumnya termasuk kurangnya efisiensi dalam menyerap nutrisi, menurunnya nafsu makan akibat penyakit, kesulitan menelan, berkurangnya air liur, gigi yang berkurang, dan mual. 

Anemia pada lansia sebaiknya tidak dianggap sebagai konsekuensi penuaan yang tidak dapat dihindari. Penanganannya harus dimulai sedini mungkin (Zahra et al., 2019).

Selain itu, kurangnya konsumsi zat gizi seperti protein, zat besi, vitamin B12, asam folat, dan vitamin C juga dapat menyebabkan anemia pada lansia. 

Faktor-faktor seperti perubahan fisiologi, ekonomi, sosial, dan penyakit penyerta seperti penyakit degeneratif, kronik, dan infeksi mempengaruhi pola makan lansia (Alamsyah & Andrias, 2016).

Efek dari anemia pada lansia termasuk penurunan kinerja fisik, berkurangnya fungsi kognitif, dan peningkatan risiko kematian. Perhatian terhadap anemia pada lansia masih kurang dibandingkan dengan anemia pada wanita usia subur atau remaja putri, yang mendapatkan program pemberian tablet besi (Rosyidah et al., 2021).

Tim Pengabdian Masyarakat dipimpin oleh Dra. Elmatris Sy, MS, dengan wakil ketua Dr. Almurdi, MKes. Penyuluhan disampaikan oleh dr. Rauza Sukma Rita, PhD, bersama Dr. Dessy Arisanti, MSc, Dr. Endrinaldi, MS, Dra. Dian Pertiwi, MS, Dr. Hasmiwati MS, dr. Aswiyanti Asri, Sp.PA (K), Dr. dr. Zelly Dia Rofinda, Sp.PK (K), dr. Mohamad Reza, PhD, Drs. Julizar Nazar, MKes, Apt, dan Dr. Adrial Mkess, serta dibantu oleh mahasiswa dan laboran dari Prodi Ilmu Biomedis.

Jemaah Masjid Jamiaturrahmah yang sebagian besar lansia dan tidak aktif bekerja, turut berpartisipasi dalam penyuluhan dan pemeriksaan Hb. 

Hasil percakapan dengan jemaah menunjukkan bahwa mereka masih kurang mendapatkan edukasi tentang anemia dan pemeriksaan kesehatan seperti Hb. Pemeriksaan Hb pada lansia sangat penting untuk mendeteksi anemia secara dini.

Hasil pemeriksaan menunjukkan sebagian besar lansia memiliki kadar Hb dalam batas normal. Namun, untuk diagnosis lebih valid, diperlukan analisis kuantitatif dari laboratorium rumah sakit agar dapat dilakukan tindak lanjut jika ditemukan kadar Hb di bawah batas normal.

Edukasi tentang anemia dan pemeriksaan Hb ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat sehingga dapat melakukan pencegahan sejak dini.

Menurut narasumber, beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah anemia pada lansia antara lain menjalani pola hidup sehat seperti mengonsumsi makanan bergizi kaya protein (putih telur, daging merah, ikan, tahu, tempe), sayur dan buah-buahan, minum air putih yang cukup, istirahat yang cukup, mengelola stres dengan baik, serta berolahraga secara teratur. 

Dengan menerapkan pola hidup sehat ini, diharapkan lansia dapat menghindari rendahnya kandungan Hb dalam darah. (*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update