![]() |
Penanganan infrastruktur jalan karena bencana alam. |
Solok, Rakyatterkini.com - Tinggi curah hujan mengguyur wilayah Sumatera Barat dalam beberapa waktu terakhir telah mengakibatkan bencana alam hampir di seluruh wilayah Sumatera Barat, termasuk di Kabupaten Solok.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Solok, Efia Vivi Fortuna, melaporkan beberapa titik di Kabupaten Solok telah dilanda longsor dan banjir bandang. Beberapa wilayah yang terdampak meliputi:
Longsor dan badan jalan yang terban di Jorong Koto Baru Nagari Aie Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti.
Longsor di Jorong Ujuang Ladang, Nagari Koto Sani, Kecamatan X Koto Singkarak.
Longsor dan banjir di Nagari Koto Laweh dan Nagari Selayo Tanang, Kecamatan Lembang Jaya.
Longsor di Nagari Katialo, Siberambang, Kuncir, Paninjauan, dan Sulit Air, Kecamatan X Koto Diatas.
Longsor di Nagari Sumiso dan Garabak Data, Kecamatan Tigo Lurah.
Longsor di Nagari Taruang-Taruang, jalan menuju Bukit Bais, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi.
Banjir bandang di Nagari Surian dan longsor di Nagari Lolo, Kecamatan Pantai Cermin.
Longsor di jalan Sariak Alahan Tigo menuju Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti.
Menurut Efia Vivi Fortuna, Dinas PUPR Kabupaten Solok selalu bergerak cepat dalam menangani bencana alam.
"Bersyukur kita memiliki alat berat yang dibeli sejak kepemimpinan Bupati Epiyardi Asda melalui APBD Kabupaten Solok. Terasa betul manfaat alat itu sekarang," ujarnya. Alat berat tersebut meliputi excavator, excavator mini, backhoe loader, dan dump truck.
Vivi menambahkan, tanpa alat berat yang memadai, penanganan bencana akan menjadi lebih sulit, mungkin memerlukan penyewaan atau bantuan dari daerah lain, yang tentu akan memperburuk penderitaan masyarakat.
Penanganan bencana di Kabupaten Solok dilakukan dengan koordinasi bersama OPD terkait seperti Dinas Sosial dan BPBD Kabupaten Solok, terutama jika bencana melanda pemukiman penduduk.
"Sesuai arahan pimpinan, dalam setiap penanganan bencana, kita selalu berkoordinasi dengan OPD terkait, terutama Dinas Sosial, BPBD, dan Dinas Kesehatan," kata Vivi.
Dinas PUPR fokus pada pembenahan infrastruktur terdampak secepat mungkin, sementara Dinas Sosial menyediakan dapur umum, tenda pengungsi, dan logistik bagi masyarakat terdampak.
Dinas Kesehatan melakukan penanganan kesehatan, dan BPBD terlibat dalam penyelamatan dan pencarian korban jika ada. "Setiap ada bencana, kita di Kabupaten Solok selalu bergerak bersama, satu komando," tambahnya.
Untuk kerusakan infrastruktur, penanganan darurat dilakukan dengan mengerahkan alat berat agar akses yang terdampak bisa dibuka secepat mungkin.
Penanganan pasca-bencana yang bersifat permanen akan dilakukan secepatnya, meskipun membutuhkan anggaran besar yang harus dibahas dengan TAPD dan DPRD Kabupaten Solok.
Terkait amblasnya badan jalan Sariak Alahan Tigo, Vivi menjelaskan bahwa masalah ini memerlukan perencanaan matang karena struktur tanah yang labil dan pergerakan lempeng tanah yang terus terjadi.
Penanganan darurat untuk kenyamanan transportasi masyarakat akan memaksimalkan pemanfaatan jalan Sariak Ateh yang sudah dibuka namun perlu peningkatan.
Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Solok, Beni Darwata, menyatakan bahwa pihaknya selalu mendirikan dapur umum dan menyediakan logistik bagi masyarakat terdampak serta petugas dan relawan di lokasi bencana.
Bantuan yang disalurkan meliputi makanan, pakaian, selimut, dan lainnya. Contoh bantuan yang diberikan termasuk beras, telur, mie instan, minyak goreng, dan air mineral kepada korban di berbagai lokasi terdampak bencana.
Dinas Sosial juga menyediakan logistik dan bantuan kepada masyarakat terdampak, seperti di Nagari Air Dingin dan Lembang Jaya, tutup Beni Darwata. (dd)