Notification

×

Iklan

Hadapi Tantangan Inflasi dan Cuaca Ekstrem, Ini Gebrakan Gubernur Sumbar

Kamis, 18 April 2024 | 12:27 WIB Last Updated 2024-04-18T05:27:57Z

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, ketika diwawancarai media.

Padang, Rakyatterkini.com - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berupaya keras dalam mengendalikan inflasi di Sumbar. 

Namun, ia menyoroti perlunya peningkatan koordinasi terutama mengingat prediksi cuaca ekstrem yang berpotensi memperlambat pendistribusian bahan pangan dan menyebabkan gagal panen.

Gubernur mengungkapkan upaya Pemerintah Provinsi Sumbar dalam memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah pusat untuk menjaga inflasi 2024 sesuai target, yaitu 2,5 persen plus minus satu persen. 

Ia menyoroti tingginya inflasi di kisaran 3,9 persen yang dipengaruhi oleh bencana alam dan cuaca ekstrem di Sumbar.

Dua komoditas pokok, beras dan cabai merah, menjadi penyumbang inflasi di Sumbar. Gubernur mengucapkan terima kasih atas operasi pasar dan bazar murah yang telah membantu mengendalikan inflasi. 

Ia juga mengapresiasi kerjasama semua pihak, termasuk Forkopimda, Bupati/Wali Kota, UPT, Balai-Balai, dan Kementerian, dalam menjaga kestabilan dan ketersediaan pangan.

Meski demikian, Gubernur menekankan pentingnya antisipasi terhadap potensi cuaca ekstrem yang sering mengakibatkan bencana seperti longsor dan banjir. 

Ini dapat menyebabkan gagal panen dan menghambat distribusi bahan pangan. Koordinasi yang baik diharapkan dapat menjaga suplai dan distribusi bahan pangan tetap terjaga.

Kepala BI Sumbar, Endang Kurnia Saputra, menyampaikan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus bekerja keras untuk mengendalikan inflasi di Sumbar. Meskipun terjadi kenaikan inflasi dalam dua bulan terakhir, TPID telah memprediksi dan mengantisipasi faktor-faktor seperti erupsi Gunung Marapi serta peningkatan kebutuhan selama Ramadhan dan Lebaran.

Mencermati perkembangan inflasi Sumbar, terjadi kenaikan inflasi dari Februari 2024 hingga Maret 2024, yang masih di atas inflasi nasional. Penyumbang utama inflasi masih berasal dari komoditas cabai merah. (adpsb)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update