Notification

×

Iklan

Banjir Talang Babungo dan Salimpek, Perbaiki Batu Bronjong dan Normalisasikan Sungai Mesti Disegerakan

Kamis, 18 April 2024 | 08:54 WIB Last Updated 2024-04-18T01:54:44Z

Bupati Solok, Epyardi Asda, saat meninjau lokasi banjir di Talang Babungo.

Solok, Rakyatterkini.com - Bencana banjir yang melanda Nagari Talang Babungo, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, pada Selasa (16/4/2024) sangat mengejutkan. 

Pemukiman penduduk, masjid dan areal persawahan direndam banjir. Untuk antisipasi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, Bupati Solok, BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, dan Pol-PP Damkar melakukan evaluasi kondisi di lokasi bencana.

Wali Nagari Talang Babungo, Hafizur Rahman, menjelaskan luapan sungai Batang Gumanti terjadi pada Selasa sore, mengakibatkan sejumlah wilayah di sekitar Mesjid Baitul Safa, Pasar Talang Babungo, rumah warga, dan lahan pertanian terdampak banjir. 

Dia juga melaporkan kejadian serupa di Jorong Aie Karuah Nagari Salimpek. Wali Nagari berharap pemerintah daerah dapat segera menormalisasi dan memperbaiki batu bronjong yang rusak akibat banjir.

"Alhamdulillah, Bupati dengan sigap merespons laporan kami pagi tadi dan turun langsung meninjau lokasi banjir. Insyaallah, permintaan untuk normalisasi dan perbaikan batu bronjong sudah kami sampaikan dan akan segera ditindaklanjuti," kata Hafizur Rahman.

Bupati Solok sebelumnya telah meninjau lokasi banjir dan menyaksikan langsung kondisi serta penyebab luapan sungai Batang Gumanti. Berdasarkan laporan warga, aliran sungai yang dangkal dan curah hujan tinggi menjadi penyebab air meluap dengan cepat, menggenangi rumah warga dan merusak lahan pertanian.

"Setelah melihat dampak dan penyebab banjir di Talang Babungo dan Salimpek, insyaallah Pemerintah akan segera mengirim alat berat untuk normalisasi dan perbaikan batu bronjong di Sungai Batang Gumanti ini," kata Epyardi.

Lebih lanjut, Epyardi menyatakan Kabupaten Solok merupakan daerah rawan bencana. Ia bersyukur dengan keputusannya untuk membeli ekskavator, karena alat berat tersebut sangat diperlukan dalam kondisi darurat seperti ini.

Meskipun Kabupaten Solok sudah memiliki beberapa peralatan berat, namun Epyardi mengakui bahwa jumlahnya masih kurang. Ia berharap dapat menambah jumlah ekskavator menjadi minimal 10 unit untuk wilayah tersebut.

Bupati Epyardi mengungkapkan keprihatinannya atas keterbatasan peralatan penunjang dalam mengatasi dampak bencana alam. 

Meskipun begitu, ia berkomitmen untuk menggunakan seluruh sumber daya yang ada demi membantu penanganan bencana di Kabupaten Solok dengan sebaik mungkin. (dd)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update