![]() |
Rakor bersama kepala BNPB Pusat. |
Padang, Rakyatterkini.com - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, mengajukan permintaan perelokasian rumah warga yang terdampak bencana kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto.
Permintaan ini muncul setelah banyak rumah warga di Sumbar rusak akibat banjir dan tanah longsor pada Kamis (7/3/2024).
"Dapat kami sampaikan, saat ini ada warga kami yang kehilangan rumah akibat tanah longsor. Selain itu juga ada yang rusak akibat banjir, mereka harus mendapat perhatian dari kita semua," ucap Gubernur Mahyeldi dalam rapat koordinasi bersama Kepala BNPB di Auditorium Gubernuran Sumbar, Senin (11/3/2024).
Disebutkannya, rumah warga yang harus direlokasi berada di Kampung Langgai, Nagari Ganting Mudiak Utara Surantih Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan dengan jumlah lebih kurang 100 unit.
Gubernur Mahyeldi juga menyampaikan bencana banjir dan tanah longsor telah menelan korban jiwa sebanyak lebih kurang 30 orang di Sumbar, dengan mayoritas korban terjadi di Pesisir Selatan dan Padang Pariaman.
Selain korban jiwa, terdapat juga korban luka-luka sebanyak 2 orang. Rumah rusak mencapai 871 berat, 139 sedang, dan 593 rusak ringan di Sumbar.
Dampak lainnya mencakup 51 rumah ibadah, 23 jembatan, 2 unit irigasi, 28 sekolah, 13 ruas jalan, 7 unit fasilitas umum kantor, 1 unit sarana kesehatan, dan 1.960 ekor hewan terdampak.
"Untuk fasilitas umum seperti ruas jalan, sebagian besar sudah dapat digunakan kembali. Terutama akses jalan Padang-Bengkulu, sejak kemarin sudah bisa dilewati," ujarnya.
Kepala BNPB menyerahkan bantuan kepada lima kabupaten/kota yang telah menetapkan status tanggap darurat, yakni Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat (Pasbar), dan Padang Pariaman.
Suharyanto menegaskan agar kabupaten/kota yang sudah menetapkan status tanggap darurat segera melakukan penanggulangan darurat dengan bantuan dari BNPB.
"Kita harus cepat, jangan lama-lama. Biasanya untuk mencari lahan relokasi agak lama. Makanya sekarang kita minta pemerintah daerah carikan segera lahan relokasi, kami akan langsung bangun. Jangan seperti di Pasaman, diserahkan pada pihak ketiga hasilnya lama," ujarnya.
Menurutnya, membangun rumah relokasi sebanyak 100 unit tidak akan sulit, karena BNPB telah berpengalaman membangun rumah relokasi sebanyak 2.000 unit.
Suharyanto juga menyarankan Dinas Sosial masing-masing daerah untuk memberikan bantuan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan korban jiwa.
"Meskipun santunan tidak dapat menggantikan keluarga yang hilang, setidaknya dapat meringankan beban keluarga," ujarnya.
Kepala BNPB Suharyanto juga menyerahkan bantuan kepada lima kabupaten/kota terdampak, dengan jumlah masing-masing.
Usai rapat koordinasi, Suharyanto melakukan peninjauan lokasi yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Pesisir Selatan. (adpsb)