![]() |
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, Sekdaprov Hansastri. |
Padang, Rakyatterkini.com - Menko PMK Muhadjir Effendy memberikan apresiasi atas respons cepat Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) dan kementerian terkait terhadap bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah tersebut.
Apresiasi ini disampaikannya saat memimpin rapat tingkat kementerian (RTM) terkait penanganan dampak bencana tersebut pada Rabu (13/3/2024). Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, dan sejumlah pejabat turut hadir dalam rapat tersebut secara daring.
Muhadjir Effendy mengapresiasi upaya Pemprov Sumbar dan kementerian terkait dalam menangani bencana dengan baik. Ia juga menekankan perlunya langkah-langkah strategis agar bencana serupa tidak terjadi di masa mendatang.
Selain itu, Muhadjir Effendy meminta pemda terkait di Sumbar untuk melakukan pendataan kebutuhan bantuan yang mendesak serta kerusakan akibat banjir. Dia menekankan pentingnya pendataan yang akurat untuk mempercepat respons dari pihak terkait.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, menjelaskan bencana banjir dan longsor telah melanda sebagian besar wilayah Sumbar, menyebabkan kerugian yang signifikan.
Bencana melanda 12 dari 19 kabupaten/kota di Sumbar, yaitu Pasaman Barat, Mentawai, Agam, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Pasaman, Lima Puluh Kota, Kabupaten Solok, Kota Solok, Kota Sawahlunto, Kota Pariaman, serta Kota Padang.
Dampak paling besar terjadi di Pesisir Selatan dan Padang Pariaman. Secara keseluruhan, bencana ini menimbulkan kerugian sementara mencapai Rp366 miliar. Selain itu, 27 warga kita meninggal dunia, 5 orang masih dalam pencarian, lebih dari 80 ribu warga terdampak.
5.223 unit rumah rusak, 31.479 unit rumah terdampak, 30 unit sekolah rusak, 2 unit sarana kesehatan rusak, 50 unit tempat ibadah rusak, 2.213 ekor ternak mati atau hilang, dan lebih dari 5.000 hektare lahan pertanian juga terdampak, ucap Gubernur.
Gubernur berharap pemerintah pusat melalui jajaran kementerian dan lembaga terkait terus menambah dukungan bantuan untuk daerah dan masyarakat terdampak banjir dan longsor di Sumbar.
Sejauh ini, katanya, telah dilakukan penyaluran 36 ton lebih beras dan akan menyusul 240 ton lagi untuk disalurkan. Selain itu, untuk kebutuhan konsumsi warga terdampak, juga telah didirikan 27 dapur umum dengan produksi ribuan bungkus nasi setiap waktu makan.
Ia meminta dukungan tambahan dari pemerintah pusat melalui kementerian dan lembaga terkait untuk membantu daerah dan masyarakat terdampak.
Rapat tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar dan sejumlah kepala OPD terkait di lingkup Pemprov Sumbar. Selain itu, juga diikuti oleh sejumlah Kepala Daerah, Sekda, dan Kepala OPD terkait di lingkup pemerintah kabupaten/kota di Sumbar. (adpsb)