 |
| Gunung Marapi. |
Agam, Rakyatterkini.com - Warga sekitar Gunung Marapi, Sumatera Barat, semakin gelisah menghadapi meningkatnya aktivitas erupsi gunung tersebut.
Hingga Kamis pagi, telah terjadi sebanyak 181 letusan, yang disertai dengan suara gemuruh yang terus terdengar dan asap hitam yang meluncur dari kawah gunung.
Menurut Kepala Desa Bukit Batabuah, Agam, Firdaus, suara gemuruh tersebut terus terdengar dari sore hingga siang, disertai dengan asap hitam yang mengkhawatirkan.
Warga di sekitar kawasan, khususnya yang berada di Rubai Cumantiang dengan jumlah penduduk mencapai 933 jiwa, semakin merasa gelisah dan takut.
Firdaus menekankan pentingnya terus-menerus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang perkembangan situasi Gunung Marapi. Tujuannya adalah untuk menyamakan persepsi dan mengevaluasi apakah status Siaga Marapi perlu direvisi.
Petugas Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi mencatat bahwa letusan terakhir terjadi pada Rabu pukul 21.34 WIB, dengan amplitudo maksimum 31 milimeter dan durasi sekitar 43 detik.
Letusan ini juga disertai gempa bumi dengan magnitudo 2,4, yang berpusat sekitar empat kilometer tenggara Kabupaten Padang Pariaman.
Meskipun Gunung Marapi masih berada pada Status Level III (Siaga), dengan jarak aman sekitar 4,5 kilometer dari puncak, kekhawatiran masyarakat tetap tinggi mengingat intensitas aktivitas erupsinya yang terus meningkat. (*)
