![]() |
Serangan rudal. | Foto Reuters |
RAKYATTERKINI.COM - Amerika Serikat melancarkan serangan udara di Irak dan Suriah, menargetkan lebih dari 85 titik yang terkait dengan Garda Revolusi Iran (IRGC) dan milisi-milisi yang didukungnya.
Serangan tersebut dilakukan sebagai respons terhadap serangan mematikan terhadap pasukan AS, yang terjadi di Yordania oleh para militan yang didukung Iran.
Hampir 40 orang dilaporkan tewas dalam serangan tersebut. Penggunaan pesawat pengebom B-1 dari AS termasuk dalam serangan ini, yang merupakan respons pertama atas serangan akhir pekan lalu.
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, serangan ini dianggap sebagai kesalahan strategis yang hanya akan meningkatkan ketegangan dan ketidakstabilan.
Irak menyampaikan protes resmi dengan memanggil duta besar AS di Baghdad, menegaskan penolakan mereka terhadap penggunaan wilayahnya sebagai arena penyelesaian konflik.
Pasukan Mobilisasi Populer Irak melaporkan 16 anggota tewas, termasuk pejuang dan petugas medis, sedangkan pihak AS menyatakan serangan tersebut tampak berhasil dengan menyebabkan ledakan-ledakan sekunder yang besar, menghantam persenjataan militan. (*)