![]() |
Serangan AS di Yaman. | Foto Reuters |
RAKYATTERKINI.COM - Pada Sabtu (3/2/2024), Amerika Serikat dan Inggris melakukan serangan terhadap 36 target di Yaman. Serangan ini terjadi sebagai tanggapan terhadap serangan mematikan terhadap pasukan AS pada akhir pekan sebelumnya.
Serangan tersebut secara khusus menghantam fasilitas penyimpanan senjata Houthi yang terkubur, sistem rudal, peluncur, dan kemampuan lain yang telah digunakan oleh Houthi untuk menyerang pelayaran di Laut Merah, demikian pernyataan dari Pentagon. Target serangan mencakup 13 lokasi di seluruh negeri.
Reuters melaporkan peristiwa ini menandai eskalasi konflik di Timur Tengah, yang semakin meluas sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober setelah serangan mematikan kelompok Palestina tersebut terhadap Israel.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, menyatakan tindakan kolektif ini bertujuan memberikan pesan yang jelas kepada Houthi bahwa mereka akan terus menghadapi konsekuensi lebih lanjut jika melanjutkan serangan ilegal terhadap pelayaran internasional dan kapal angkatan laut.
Austin menambahkan serangan tersebut mendapat dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada, Denmark, Belanda, dan Selandia Baru.
Sebelumnya, AS telah melancarkan serangan di Irak dan Suriah, menargetkan lebih dari 85 titik terkait dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) dan milisi yang didukungnya.
Serangan ini, yang dikecam oleh Iran dan Irak, merupakan tindakan pembalasan atas serangan pesawat tak berawak pekan sebelumnya yang menewaskan tiga tentara AS dan melukai lebih dari 40 anggota militer AS di Yordania. (*)