Notification

×

Iklan

China Protes Kerusuhan di Papua Nugini, Bisnis dan Warganya Jadi Korban, Beijing Minta Tindakan Tegas

Jumat, 12 Januari 2024 | 20:40 WIB Last Updated 2024-01-12T13:40:19Z

Kerusuhan di ibu kota Papua Nugini, Port Moresby.

RAKYATTERKINI.COM  -  China mengirimkan protes keras ke Papua Nugini setelah kerusuhan melibatkan serangan terhadap bisnis dan pertokoan warganya di negara tetangga Indonesia. 

Kementerian Luar Negeri China mengungkapkan keluhan tersebut kepada pihak Papua Nugini melalui Kedutaan Besar di Port Moresby.

Dalam rilis resmi, Kedubes China menyampaikan bahwa serangan terhadap toko-toko China telah disampaikan kepada pihak berwenang di Papua Nugini. 

Meskipun tidak ada laporan kematian, dua warga China mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.

Juru bicara Kemlu China, Mao Ning, menyatakan bahwa Kedubes telah memulai mekanisme perlindungan konsuler darurat dan meminta Papua Nugini untuk mengambil langkah-langkah efektif lebih lanjut. 

Mao Ning menegaskan pentingnya menjamin keselamatan warga negara dan bisnis China serta menghukum pelaku dengan tindakan berat.

Dalam beberapa tahun terakhir, China telah memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara di Pasifik Selatan. 

Presiden Xi Jinping berjanji untuk memperluas kerja sama di berbagai sektor, termasuk pertanian, energi, mineral, dan infrastruktur.

Kerusuhan di Papua Nugini dimulai sebagai protes terhadap pemotongan gaji tanpa alasan yang dilakukan oleh sekelompok tentara, polisi, dan sipir. 

Unrest meluas hingga ke Kota Lae, di mana warga ikut berpartisipasi dalam aksi tersebut. Serangan terhadap bisnis China termasuk dalam dampak kerusuhan tersebut.

Pemerintah Papua Nugini menetapkan status darurat selama 14 hari dan mengerahkan tentara untuk mengatasi kerusuhan yang terjadi, dengan polisi menggunakan tembakan untuk membubarkan kelompok penjarah. (*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update