Notification

×

Iklan

PLN Srikandi Movement, Perangi Stunting dan Sosialisasi Gizi di Solok Selatan

Kamis, 14 Desember 2023 | 11:00 WIB Last Updated 2023-12-14T04:00:00Z

Bupati Solok Selatan, Khairunas, bersama pimpinan PLN.

Solok Selatan, Rakyatterkini.com - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat, melalui Program PLN Peduli, 'Srikandi PLN Movement,' mengadakan sosialisasi Cegah Resiko Dini Anak Stunting (CERDAS).

Selain itu juga ada distribusi paket asupan gizi kepada anak yang mengalami stunting, atau berisiko stunting di Jorong Taratak Bukareh, Nagari Pauh Duo Nan Batigo, Kecamatan Pauh Duo, Solok Selatan, Rabu (13/12/2023).

Program ini bukan hanya mencerminkan Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial (TJSL) PLN terhadap masyarakat, tetapi juga merupakan upaya konkret PLN dalam mengatasi masalah stunting di Indonesia. 

Penurunan stunting dianggap sebagai program strategis yang diamanatkan oleh Peraturan Presiden No. 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Eriz Rossi Priyo Nugroho, General Manager PLN UID Sumbar, menyatakan kegiatan ini sebagai respons terhadap tantangan serius yang masih dihadapi oleh masyarakat terkait stunting.

"PLN akan terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan intervensi program Srikandi PLN dengan berbagi ilmu, keahlian, dan tenaga, memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, dan berkontribusi dalam membantu pemerintah menyelesaikan masalah sosial lingkungan perusahaan," kata Eriz Rossi Priyo Nugroho.

Yusmarti, dalam penjelasannya, menambahkan bahwa program cegah stunting Srikandi PLN merupakan program nasional yang dilaksanakan di seluruh wilayah kerja PLN di Indonesia. 

Dia berharap bahwa kolaborasi dengan pemerintah dalam pencegahan dan penurunan stunting dapat menciptakan generasi Indonesia yang unggul dan berkembang optimal di masa depan.

Bupati Solok Selatan, Khairunas, mengucapkan terima kasih kepada PLN, pemerintah kecamatan Pauh Duo, dan tim terkait atas kolaborasi dalam membantu pemerintah melakukan penurunan dan pencegahan stunting.

Beliau juga menyoroti upaya pemerintah dalam memberikan makanan tambahan berupa protein hewani kepada anak usia 6-24 bulan untuk memenuhi kebutuhan protein mereka.

Pengetahuan calon ibu dalam memenuhi gizi sebelum dan saat hamil, setelah melahirkan, serta saat menyusui, merupakan langkah penting dalam pencegahan stunting. 

Masyarakat, terutama para ibu, perlu terus mendapatkan sosialisasi dan edukasi tentang cara menjaga gizi pada masa kehamilan, menyusui, dan memberikan perhatian pada gizi anak-anak. (alwis)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update