Keretaapi wisata terus dikembangkan di seluruh wilayah Indonesia. | Foto Kemenhub |
Jakarta, Rakyatterkini.com - Kementerian Perhubungan terus berkomitmen untuk membangun infrastruktur transportasi dengan pendekatan Indonesia Sentris, dengan tujuan meningkatkan konektivitas di seluruh wilayah.
Salah satu langkah nyata dalam mewujudkan ini adalah melalui pengembangan infrastruktur perkeretaapian.
Dua proyek perkeretaapian yang telah selesai dan menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) adalah LRT Sumsel di Kota Palembang dan Kereta Api (KA) Makassar - Parepare rute Maros - Barru.
Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, angkutan massal kereta api adalah masa depan transportasi. Setiap kota seharusnya memiliki moda transportasi massal untuk mengurangi kemacetan."
LRT Sumsel di Kota Palembang, yang beroperasi sejak 2018, kini telah menjadi sarana transportasi utama di Kota Palembang dan sekitarnya.
Dengan investasi sebesar Rp 12,5 triliun, jumlah penumpang LRT ini terus meningkat, mencapai 3.712.254 penumpang pada tahun 2023, dengan rata-rata 10.983 penumpang per hari.
Budi Karya menjelaskan upaya untuk memudahkan akses masyarakat ke LRT, Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Palembang untuk menyediakan layanan angkutan penumpang (feeder).
Saat ini, sudah ada 7 koridor feeder, termasuk 2 yang disediakan oleh pemerintah kota, membantu masyarakat menuju LRT Sumsel.
Proyek kedua, KA Makassar - Parepare, senilai Rp 9,28 triliun, melibatkan APBN, Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), pembiayaan oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), dan APBD.
Dengan jalur sepanjang lebih dari 110 km dari Kabupaten Maros hingga perbatasan Kabupaten Barru, melalui 10 stasiun, proyek ini menandai kehadiran kereta api pertama di Sulawesi, mendukung pembangunan merata di seluruh wilayah.
Dalam rentang waktu 2014 hingga 2023, Kementerian Perhubungan melibatkan sejumlah proyek perkeretaapian, termasuk peningkatan dan rehabilitasi jalur sepanjang 1.900,54 km serta pembangunan jalur baru sepanjang 1.683,44 km.
Beberapa di antaranya adalah pembangunan jalur Kereta Cepat Jakarta - Bandung (152,46 km jalur ganda), LRT Jabodebek (49,21 km jalur ganda), LRT Sumsel (23,4 km jalur ganda), dan LRT Jakarta (5,8 km jalur ganda). Semua ini merupakan bagian dari upaya menuju mobilitas yang merata di seluruh negeri. (*)